Orangtua, Awas Kecolongan Anak Nonton Konten Porno di Internet

Anak-anak melihat gadget.
Sumber :
  • REUTERS/Dondi Tawatao

VIVA – Di seminar-seminar parenting tentang bahaya pornografi di internet pada anak, para ahli biasanya menyampaikan pada orangtua, yang intinya anak boleh mengakses internet, tapi orangtua harus mengaktifkan fitur kontrol. Hal ini untuk mencegah kemungkinan anak terpapar pornografi dan konten-konten yang tidak sesuai untuk usianya.

Polisi Ungkap Penyebab Jalan Alternatif Cibubur Macet Parah Sore Hari Ini

Tahukah Anda, studi menemukan bahwa filter dari fitur 'kontrol orangtua' itu tidak cukup melindungi anak. Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking, menunjukkan bahwa alat penyaringan internet tidak efektif.

Menurut para peneliti dari University of Oxford di Inggris, penggunaan fitur filter internet telah banyak ditanamkan di media sosial, tetapi belum ada bukti konklusif pada efektivitas mereka sampai sekarang.

5 Orang dengan Followers Terbanyak di Dunia, Ada orang Indonesia?

“Penting untuk mempertimbangkan kemanjuran penyaringan internet. Alat pem-filter-an internet mahal untuk dikembangkan dan dipelihara, dan dapat dengan mudah underblock, karena pengembangan cara berbagi konten yang baru secara konstan,” kata Victoria Nash, penulis penelitian itu, seperti dikutip dari The Health Side.

Tim peneliti mempresentasikan dua penelitian. Pertama, analisis eksplorasi data sekunder yang dikumpulkan di Uni Eropa. Kedua, studi yang difokuskan pada remaja dan pengasuh di Inggris, dengan hampir 15.000 peserta.

Mobile Banking Sempat Eror, BCA: Saat Ini Sudah Kembali Normal

“Kami juga tertarik untuk mengetahui berapa banyak rumah tangga yang perlu menggunakan teknologi penyaringan internet, untuk menghentikan satu remaja dari melihat pornografi online,” kata Andrew Przybylski, tim peneliti.

“Temuan dari penelitian awal kami menunjukkan bahwa di antara 17 dan 77 keluarga, perlu menggunakan fitur penyaringan internet untuk mencegah seorang remaja dari mengakses konten seksual,” Przybylski menambahkan.

Hasil dari studi itu tidak menemukan efek proteksi yang signifikan secara statistik atau praktis dari filter kontrol orangtua di internet. Meski demikian, mereka mencatat bahwa harus ada lebih banyak penelitian yang dilakukan untuk memantapkan temuan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya