Mengajarkan Anak Pentingnya Nutrisi dan Sarapan Pagi

Ilustrasi anak sekolah.
Sumber :
  • Pixabay/Public domain pictures

VIVA – Status gizi di beberapa negara di kawasan Asia Tenggara termasuk Indonesia, masih terkendala pada masalah malnutrisi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 tercatat bahwa prevalansi kurus pada anak usia 5 hingga 12 tahun (usia SD) sebesar 11,2 persen kurus dan 11,8 persen mengalami kegemukan

Sarapan Karbohidrat Olahan Bikin Wajahmu Terlihat Tua? Ini Kata Studi Terbaru!

Melihat permasalahan tersebut, Mondelez Internasional pun melakukan program Joy School. Program ini merupakan program kemitraan komunitas yang berfokus pada tiga aspek yaknu edukasi, akses makanan sehat dan aktivitas fisik.

"Banyak anak yang belum tahu nutrisi yang sehat untuk kesehatan. Dari background ini program Joy School, program yang bukan berjalan sendiri ini membangun kesadaran terhadap nutrisi yang lebih baik lagi," kata Head of Corporate and Governmenr Affair Mondalez Indonesia, Kharisma Fitriasari di SDN Bangka 03 Pagi, Jakarta Selatan, Jumat, 14 September 2018.

Terpopuler: Taurus Dilema hingga Sarapan Bisa Dukung Prestasi Akademik

Terkait dengan edukasi, pihaknya mengajarkan kebiasaan sarapan pagi dengan memberikan tambahan bergizi tiga kali dalam seminggu. Untuk akses makanan sehat, para siswa diajak untuk menanam sayuran sendiri dan memanfaatkan sayuran yang ditanamnya.

Sedangkan untuk aktivitas fisik, pihaknya mempromosikan beragam permainan kreatif melalui berbagai kreasi atau donasi alat-alat olahraga.

Banyak Anak ke Sekolah Tak Sarapan, Ahli Gizi: Padahal Bisa Dukung Prestasi Akademik

"Kami ingin menciptakan anak-anak yang lebih aktif dengan bermain di luar. Mengingat sekarang kita sadar bahwa perkembangan gadget membuat anak untuk malas main di luar, padahal mereka butuh itu," lanjut dia.

Dia melanjutkan, yang membedakan program ini dengan program lainnya terletak pada tanggung jawab pihaknya terhadap nutrisi anak-anak di Indonsia.

Selain itu, kegiatan ini pun hanya difokuskan di tiga sekolah di Jakarta, yaitu satu sekolah dasar di Bandung dan satu sekolah dasar di Cikarang, Jawa Barat.

"Di Jakarta ada di SDN Bangla 03 , SDN Bangka 07 dan SDN Pancoran 08. Kami berfokus pada lima sekolah karena ini dilaksanakan multiyear sampai sekolah ini bisa berdaya sendiri," kata dia.

Kepala SDN Bangka 03, Abdul Rofiq pun mengaku, adanya program ini berdampak signifikan kepada para peserta didiknya.

"Anak-anak jadi paham mengenai nutrisi dan sarapan. Biasanya malas sarapan ketika upacara dan senam pada doyong. Setelah program ini berikan wawasan kebaikan nutrisi bisa meningkatkan disiplin tentang sarapan," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya