6 Gejala Diabetes Anak, Orang Tua Harus Waspada

Ilustrasi pengecekan diabetes.
Sumber :
  • Pixabay/TesaPhotography

VIVA – Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang timbul akibat peningkatan kadar gula darah di atas nilai normal yang berlangsung secara kronis. Hal ini disebabkan adanya gangguan pada hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas.

Ketahui Tips Puasa Sehat untuk Penderita Diabetes, Dijamin Tahan Sepanjang Hari

Insulin berfungsi mengatur penggunaan glukosa oleh otot, lemak atau sel-sel lain di tubuh. Apabila produksi insulin berkurang, maka akan menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah serta gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.

Seringkali, DM dianggap sebagai penyakit yang sering diderta oleh orang dewasa. Namun, nyatanya penyakit ini juga banyak menyerang anak-anak dan remaja, khususnya DM Tipe 1.

Penderita Diabetes Tak Usah Takut Lagi Makan Nasi, Begini Cara Masaknya agar Rendah Gula

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), DR.dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A (k) menjelaskan bagi orang tua penting untuk memperhatikan mengenai ciri-ciri anak yang terindikasi terkena Diabetes Militus Tipe 1.

"Anak yang bagian leher belakangnya hitam juga patut diperhatikan," kata dia saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan Jakarta Selatan, Rabu 31 Oktober 2018.

Glaukoma Lebih Berbahaya Daripada Katarak

Bukan hanya itu saja, berikut ini beberapa gejala-gejala yang perlu diwaspadai jika anak menderita diabetes miletus.

1. Banyak makan

Anak dengan DM akan merasakan lapar terus-menerus meski baru selesai makan. Rasa lapar ini didorong oleh jumlah insulin yang tidak memadai sehingga gula tidak dapat diolah menjadi energi.

2. Banyak minum

Anak akan merasa haus terus-menerus karena ketidakmampuan tubuh memproduksi hormon insulin sehingga tubuh mengalami dehidrasi.

3. Banyak kencing dan mengompol

Rasa haus yang menyebabkan anak selalu minum tidak diimbangi dengan kemampuan tubuh untuk menyerap cairan dengan baik. Anak dengan DM akan lebih sering buang air kecil dari pada frekuensi normal, terutama di malam hari.

4. Penurunan berat badan yang drastis dalam 2-6 minggu sebelum terdiagnosis

Meski anak sering minta makan, tetapi tubuhnya tidak bertambah gemuk, melainkan cenderung kehilangan berat badan dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini diakibatkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah dalam tubuh sehingga menyebabkan jaringan otot dan lemak menyusut

5. Kelelahan dan mudah marah

Tubuh anak yang tidak mampu menyerap gula dari makanan membuatnya kekurangan energi sehingga mudah merasa lelah. Anak juga akan mengalami gangguan perilaku dan perubahan emosi menjadi cepat marah dan murung.

6. Napas bau

Tanda kedaruratan lainnya yang perlu diwaspadai, antara lain sesak napas, dehidrasi, syok dan napas berbau keton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya