Bunda, Pahami Kebutuhan ASI pada Bayi Prematur

Ilustrasi bayi prematur.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Kebutuhan ASI pada bayi prematur memiliki perbedaan dengan bayi yang lahir cukup bulan. Sebab, bayi prematur membutuhkan protein yang cenderung lebih banyak untuk mencukupi kebutuhan tumbuh kembangnya.

Survei: Ibu Terkendala ASI Malah Keblinger Kasih Kental Manis Hingga Air Tajin

Pada umumnya, komposisi ASI seorang ibu akan mengikuti kebutuhan dari bayi yang dilahirkannya, baik lahir cukup bulan mau pun prematur. Di mana, bayi prematur butuh protein lebih banyak untuk mencukupkan berat badan serta berat otaknya.

"Di trimester 3 kehamilan, berat otak dan berat badan janin akan naik secara pesat. Berat otak bisa mencapai 375 gram sementara berat badan hingga 3.000 gram. Ini yang tidak dicapai oleh bayi prematur," ujar Neonatologist di RSCM Kiara Dr dr Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K), ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mengandung Banyak Vitamin dan Mineral, 3 Herbal Ini Bisa Bantu Lancarkan ASI

Kebutuhan protein pada bayi prematur akan melebihi kebutuhan bayi cukup bulan. Setidaknya, bayi prematur membutuhkan 3,5 protein dari ASI.

"Berbeda dengan ibu yang lahir cukup bulan, protein dari ASI yang dimiliki akan lebih rendah dari itu. Makanya, saat bayi prematur ingin dapat donor ASI, baiknya dari ibu yang juga lahirkan bayi prematur," terangnya.

Tak Cuma Urusan Istri, Habib Jafar Ungkap Pemberian ASI Adalah Kewajiban Suami

Adapun cara lain untuk mendapatkan kebutuhan ASI jika sang ibu masih kesulitan memproduksi ASI. Salah satu cara mencukupi kebutuhan protein si mungil dengan melakukan fortifikasi ASI. Di sini, ibu tak perlu khawatir jika si kecil tak akan mendapatkan ASI eksklusif.

"Beberapa ibu yang lahirkan bayi prematur, perlu memberikan protein tambahan yang dinamakan human milk fortified atau ASI yang difortifikasi. Itu tetap dari ASI tapi diproses agar proteinnya lebih besar untuk mencukupi kebutuhan bayi," ujarnya.

Meracik susu formula.

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

Survei yang dilakukan terhadap 1.301 respon di Jabodetabek oleh Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS) ditemukan bahwa 39 persen ibu gagal memberikan ASI.

img_title
VIVA.co.id
20 Maret 2024