Pentingnya Keterlibatan Orangtua dalam Proses Bermain Anak

Ilustrasi ibu dan anak bermain
Sumber :
  • Pixabay/ golso

VIVA – Semua orangtua ingin anaknya tumbuh bahagia, maka curahan kasih sayang dan nutrisi yang cukup perlu diberikan oleh ayah dan bunda agar si kecil dapat berkembang dengan optimal. Namun, banyak orangtua yang masih bingung mendidik si kecil agar tetap ceria dan aktif saat tumbuh dan berkembang.

Siswa Madrasah Bermain MB Junior Bersama Iriana Jokowi dan OASE KIM 

Menurut kajian yang dilakukan oleh Kristine Batcho pada tahun 2012, mayoritas anak-anak merespons pemberian rewards berupa hadiah dan bermain dengan senyuman yang lebar. Namun pemberian rewards tersebut tidak dapat menjamin kebahagiaan anak di masa depan.

Batcho menjelaskan bahwa orang dewasa menyisakan memori tentang rasa nyaman di masa kanak-kanaknya dan perasaan dicintai yang diberikan oleh orangtua melalui kegiatan yang dihabiskan bersama orangtua dan anak. 

Ajak Anak Main MB Junior, Cara Kemenag Kampanyekan Moderat Sejak Dini

Tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim dokter dan psikolog Nestlé Lactogrow pada awal 2018 di enam kota di Indonesia memiliki temuan yang cukup mengejutkan. Salah satunya adalah tentang cara orangtua meluangkan waktu berkualitas bersama anak-anak. Dari hasil wawancara dengan 46 responden orangtua yang memiliki anak berusia 2-6 tahun, hanya 48 persen yang menemani anak menonton televisi dan turut terlibat memahami karakter, plot cerita dan nilai dalam tontonan tersebut.

Sementara, 32 persen orangtua bahkan tidak pernah atau jarang menemani dan hadir saat anak menonton tv. Sisanya 21 persen orangtua mengaku menemani anak, namun tidak paham mengenai tontonan tersebut. Dengan kata lain, orangtua seringkali bersama anaknya, tetapi kurang terlibat dalam bermain dan beraktivitas bersama anak.

Psikolog Ungkap Deret Stimulasi Tepat Bagi Anak Usia Dini, Si Kecil Pasti Suka!

Lantas, bagaimana caranya agar orangtua lebih terlibat dalam pengasuhan anak? Dikutip dari siaran pers Nestle Lactogrow, Rabu 9 Januari 2019, psikolog Elizabeth Santosa mengatakan, orangtua sebaiknya bukan fokus pada jenis aktivitas, namun waktu kebersamaan. Selain itu, banyak berinteraksi saat anak bermain seperti melakukan tanya jawab dan memberi komentar.

"Saat beraktivitas dengan anak, sebaiknya juga tidak ada gangguan dari mana pun. Beri kontak mata yang baik pada anak agar membuat anak merasa dirinya paling penting," jelasnya. (rna)

Ilustrasi anak bermain.

5 Rekomendasi Permainan, Bisa Tingkatkan Motorik Kasar dan Halus Anak Berkebutuhan Khusus

Tak sedikit dari orang tua yang dianugerahi anak berkebutuhan khusus, termasuk  Autism Spectrum Disorder atau autisme. Mereka tetap punya hak sama termasuk untuk bermain

img_title
VIVA.co.id
20 Oktober 2023