Lagu Bisa Bentuk Karakter Positif Anak

Anak bernyanyi
Sumber :

VIVA – Kecerdasan anak terutama di usia dini mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sekitar 50 persen perkembangan kognitif anak terjadi pada usia empat tahun pertama kehidupannya. Karena itu mereka butuh stimulasi mental untuk mendukung perkembangan itu.

Taylor Swift Tolak Tawaran Manggung Rp 146 Miliar! Pilih Fokus ke Album Baru daripada Uang?

Stimulasi ini salah satunya bisa didapat dengan mendengarkan lagu anak-anak. Sayangnya, minimnya lagu anak-anak saat ini membuat anak-anak banyak menyanyikan lagu dewasa yang bernada sedih dan tidak bersemangat yang tidak baik untuk perkembangan jiwa anak.

"Salah satu upaya membentuk karakter positif anak adalah melalui lagu," ujar pemerhati dunia anak Seto Mulyadi saat ditemui di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia, Jakarta, Jumat 12 April 2019.

Abeliano Menyemangati Hati dengan Lagu Terbaru, Hoping You'll Be Mine

Lagu anak yang dimaksud adalah lagu yang nadanya tidak langsung berubah tinggi, bernada minor, berlirik sederhana dan mudah diingat serta dinyanyikan oleh anak.

Misalnya, lagu Bintang Kecil atau Naik Delman yang suasananya penuh dengan suasana keseharian anak. Lagunya mudah dinyanyikan dan sambil bernyanyi anak menyerap isi lagu seperti menghormati orang tua dan membangun persahabatan.

Melodi Bali Memukau New York: Navicula dan Endah N Rhesa Luncurkan Album "Segara Gunung"

Selain membawakan dengan nada indah, lagu juga bisa menjadi bagian dari pengembangan otak kanan anak. Anak-anak bisa mengingat kata-kata yang mengandung nasihat bertingkah laku baik seperti mencuci tangan, menggosok gigi, atau bangun pagi.

Namun, dengan seringnya pemakaian gawai dan pengaruh konten-konten yang tak sesuai anak membuat anak-anak menjadi seperti orang dewasa mini.

"Dari busana, nada lagu, gayanya, itu akan mengejutkan anak sehingga anak tidak menjadi dirinya sendiri. Anak akan menjadi boneka belaka," kata Seto.

Akibatnya, anak akan mengalami konflik dalam dirinya sendiri yang kemudian menghambat proses tumbuh kembangnya. Pembangunan kepribadian di masa remajanya pun akan penuh dengan perilaku menyimpang seperti kekerasan, narkoba, dan bullying.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya