Pembentukan Kepribadian Anak Selesai di Usia 12 Tahun

Ilustrasi anak sekolah.
Sumber :
  • Freepik/pressfoto

VIVA – Lima tahun pertama pada pertumbuhan anak merupakan masa emas bagi perkembangan kecerdasan dan karakter anak. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa pada usia empat tahun kapasitas kecerdasan anak telah mencapai 50 persen.

Enak Bener! Jarang Main tapi Tiba-tiba Juara di Al Hilal, Neymar: Kayak Zaman Sekolahan

Psikolog Anak dan Keluarga, Rosdiana Setyaningrum MPSi, MHPEd, mengatakan bahwa untuk tahapan perkembangan kepribadian anak dimulai dari usia 0 hingga 1 tahun, yang mana pada usia itu anak harus mendapatkan apa yang dia butuhkan. Ketika mereka membutuhkan untuk digendong, maka orangtua harus menggendong anak.

Kemudian pada usia 1 hingga 3 tahun, Anda harus mendidik mereka agar menjadi anak yang mandiri. Dalam arti mereka harus bisa mengerjakan apa-apa sendiri. Dengan begitu, kata Rosdiana, ketika mereka beranjak ke usia 4 hingga 5 tahun, anak bisa memilih dan berkonsekuensi dengan apa yang mereka pilih.

Bahaya Fatherless Bagi Anak, Rentan Terjebak Toxic Relationship

“Misalnya anak meminta orangtua menyediakan ayam goreng, ya mereka harus makan ayam goreng yang mereka minta,” kata dia saat ditemui di Jakarta baru-baru ini.

Dari sekian banyak tahapan perkembangan anak, Rosdiana menjelaskan bahwa masa Sekolah Dasar (SD) yakni ketika anak berusia sekitar tujuh tahun merupakan masa yang penting atau masa emas. Hal ini karena usia SD merupakan puncak anak belajar untuk mengembangkan kepribadian.

Viral, Anak Sekolah Korea Utara Terekam Sedang Nyanyi Lagu Halo-halo Bandung

“Begitu di SD, tugas dia berprestasi di bidang apa pun. Enggak hanya di sekolah. Makanya dia harus bisa milih, harus bisa menerima risiko,” ucapnya.

Maka dari itu, menurutnya, orangtua wajib mengenali minat anak di akhir masa Taman Kanak-kanak (TK) atau di awal SD. “Anak ini senangnya apa, jago olahragakah, musik atau pelajaran apa, ataukah berkegiatan sosial. Jadi di SD ini dia punya yang membuat dia merasa dia itu berharga dan bisa,” kata dia melanjutkan.

Bukan hanya itu, ketika anak sudah memasuki usia SD, orangtua juga harus melibatkan mereka untuk melakukan pekerjaannya sendiri. Dengan begitu, anak bisa merasa bisa dan mampu untuk melakukan apa saja, yang pada akhirnya mereka bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam dirinya.

“Di rumah dia bisa kerjakan apa saja sendiri, sehingga dia bisa merasa mampu karena dengan mampu, dia tahu kelebihan dan kekurangannya. Ini dasar percaya diri karena dia mampu melakukan sesuatu. Di sini juga dibutuhkan trust atau kepercayaan yang tinggi dari orang tua bahwa mereka bisa melakukan itu,” kata dia.

Dia melanjutkan, ketika anak berhasil mengembangkan kepribadian mereka di tahapan SD, kepribadian itu yang akan dibawa mereka hingga dewasa.

"Pembentukan kepribadian itu selesai di usia 12 tahun. Jadi setelah selesai SD, kepribadian dia akan seperti itu selanjutnya," ucapnya. (ldp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya