Tips Jaga Kesehatan dan Keamanan Anak di Tengah Pandemi Virus Corona

Ilustrasi ibu dan anak.
Sumber :
  • Shimajiro.id

VIVA – Kaum lansia atau lanjut usia bukan satu-satunya kelompok yang lebih rentan terhadap virus corona atau COVID-19. Anak-anak, yang notabene sistem kekebalan tubuh atau imunnya belum sebaik orang dewasa, juga disebut rentan terhadap virus asal Wuhan, China itu.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Untuk itu, para orangtua wajib mewaspadai gejela virus corona seperti demam atau suhu tubuh sekitar 37 hingga 38 derajat Celsius, batuk kering, otot terasa sakit dan pegal-pegal, serta badan lemas.

Demikian menurut Dokter Spesialis Anak, Profesor Yoichi Sakakihara, M.D. (DSA) sekaligus Direktur Child Research Net (CRN).

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dokter asal Jepang yang juga merupakan Professor Emeritus Universitas Ochanomizu serta Penasihat Eksekutif Benesse Educational Research and Development Institute (BERD) itu juga memberikan sejumlah penjelasan, terkait menjaga kesehatan dan keamanan anak di masa pandemi virus corona ini.

Menurutnya, salah satu karakteristik virus adalah tidak mampu bertahan di alam bebas. Artinya, udara luar dan alam bebas lebih aman dari virus ketimbang di dalam ruangan. Virus hidup dalam tubuh manusia, sehingga tempat di mana manusia banyak berkumpul mengundang risiko virus yang lebih besar.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Oleh karena itu, tidak apa-apa mengajak anak bermain di taman (luar ruangan) yang tidak ramai. Namun, selalu cuci tangan anak setelah menyentuh benda seperti perosotan, ayunan dan lain-lain yang berpotensi tertempel virus.

"Jika rajin menjaga kebersihan tangan, tak perlu mengubah kebiasaan bermain anak di dalam maupun luar ruangan, asalkan tempatnya tidak ramai," kata Yoichi, dikutip dari laman edukasi bagian dari program Social Distancing Kodomo Challenge, Shimajiro.id, Jumat, 3 April 2020.

Ia juga mengatakan kalau untuk mencegah penularan, yang paling penting adalah mencuci tangan. Jadi orangtua tak perlu memaksa memakaikan masker pada anak kalau sang anak tak mau memakainya.

"Jika harus bepergian di tempat tertutup di mana orang banyak berkumpul, mungkin akan lebih aman memakai masker, tapi penggunaan masker itu sendiri bukanlah sesuatu yang wajib," ucapnya.

Orangtua juga harus mengedukasi anak untuk lebih sadar akan kebersihan, terutama sering-sering mencuci tangan setelah menyentuh benda di tempat umum atau bersentuhan dengan orang lain.

Yoichi juga memberi penjelasan mengenai hal-hal yang harus diperhatikan oleh orangtua yang memiliki bayi atau anak kecil. Ia mengimbau agar orang dewasa di sekitar bayi dan balita untuk selalu menjaga kebersihan tangannya.

Meski begitu, jika tak ada orang yang sakit di rumah, tak perlu mengenakan masker pada saat merawat anak. Asalkan orangtua dan orang dewasa lain di sekitar anak selalu mencuci tangan dan menjaga kebersihan.

Tak hanya terbatas pada virus corona, tapi disinfektan, baik dengan merebus maupun cairan disinfektan berbasis alkohol, efektif untuk penanggulangan semua virus secara umum.

“Untuk disinfektan dengan cara merebus, benda yang direbus dalam air mendidih selama 5 sampai 10 menit sudah cukup untuk mematikan virus pada umumnya," tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya