Sekolah Saat New Normal, Orangtua Harus Jelaskan COVID-19 ke Anak

Ilustrasi anak sekolah
Sumber :
  • Freepik/Tatiana_gordievskaya1

VIVA – Saat ini, masyarakat diminta untuk bersiap menghadapi periode baru yang disebut dengan new normal. Masyarakat sudah bisa menjalankan aktivitas namun tetap menerapkan panduan pencegahan COVID-19 untuk meminimalisir penularan.

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Selain itu, para orangtua juga mulai mempersiapkan anak untuk bersekolah lagi. Lantas, bagaimana caranya agar menjalani kehidupan 'new normal', orangtua dan buah hati terhindar dari paparan virus tersebut?

Spesialis Kejiwaan dari Siloam Hospitals Bogor, dr. Jiemi Ardian Sp.Kj menyatakan, hal terbaik dalam menjalankan periode 'new normal' adalah ikhlas menerima keadaan namun tetap diiringi peningkatan rasa waspada.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Baca juga: Cara Aman ke Rumah Sakit di Era New Normal

"Rasa cemas itu normal, hanya saja kita harus mampu mengelolanya. Rasa ikhlas menerima new normal otomatis berpengaruh pada tingkat emosi dan pengendalian diri. Selalu berprasangka buruk bukan solusi, tapi jalani saja namun penuh kewaspadaan mengikuti protokol kesehatan cegah corona," ungkap Jiemi, melalui Live Instagram Siloam Hospitals Bogor, belum lama ini.

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Jiemi mengatakan, khusus pada ibu dan anak yang akan menghadapi persiapan masuk sekolah, sang ibu tidak perlu khawatir berlebihan pada anak. Caranya melalui berkomunikasi yang jujur, agar sang anak dapat meningkatkan kewaspadaannya.

"Ada hal yang bisa kita kendalikan dan ada hal yang tidak bisa kita kendalikan. Yang bisa kita kendalikan adalah cara berkomunikasi dan mengelola rasa cemas. Diluar kendali kita, resepnya adalah selalu waspada," imbuhnya.

Ketika periode masuk sekolah akan berlaku dalam new normal, Jiemi meminta agar orangtua menyampaikan sesuai fakta mengenai virus corona.

"Jangan menakuti anak tapi tetap ingatkan mereka agar selalu waspada. Itu pola pikir yang bisa kita kendalikan. Kuncinya adalah komunikasi yang baik dan tetap ikuti protokol kesehatan cegah corona, seperti tetap jaga jarak, cuci tangan dan aelalu mengenakan masker," kata Jiemi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya