Tak Melulu Lucu, Balita Kegemukan Bisa Bahaya!

Ilustrasi anak/balita.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Anak-anak kerap diidentikan dengan pipi yang chubby dan tubuh gempal lantaran terlihat lucu. Padahal, balita bisa saja mengalami kegemukan dan itu bisa membahayakan kesehatannya.

Cekcok dengan Istri, Seorang Pria di Surabaya Banting Bayinya yang Berusia 6 Hari

Kegemukan tak hanya mengintai orang dewasa namun juga pada anak-anak. Meski sering dianggap lucu saat balita memiliki tubuh yang gempal, ada kalanya kegemukan memberi dampak yang kurang baik pada proses tumbuh kembangnya.

"Fakta. Anak di bawah usia 2 tahun juga sudah ada yang gemuk," ujar dokter spesialis anak, dr. Klara Yuliarti, SpA, dalam acara Hidup Sehat, TvOne.

Selamat! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Dikaruniai Anak Ketiga

Dituturkan Klara, kegemukan seharusnya dicegah sejak usia dini. Menurutnya, anak yang berusia satu sampai lima tahun tak seharusnya terlihat sangat gemuk. Sebab, bobot tubuh ideal sebenarnya sudah harus diterapkan sejak masa kanak-kanak.

"Kalau masih bayi (0-12 bulan) terlihat chubby bagus, tapi kalau sudah 2 sampai 5 tahun terlihat chubby, itu bahaya. Kalau anak bertambah beratnya, kelebihan, bahaya. Itu harus segera ditangani karena dampaknya bisa kompilkasi," tuturnya lagi.

Warga Dikejutkan Penemuan Mayat Bayi Laki-laki di Kali Cikeas

Dijelaskan Klara, dampak komplikasi yang dimaksud itu tak akan tampak saat itu juga. Komplikasinya akan terbentuk seiring dengan pertambahan usia. Salah satu komplikasi yang rentan pada anak obesitas atau kegemukan adalah kaki O.

"Kalau kegemukan juga bisa membuat kakinya berbentuk O. Ini yang bahaya, tidak bisa dikembalikan, harus dioperasi," ujarnya.

Klara menyarankan agar para orangtua bisa mulai memberikan pola makan yang sehat untuk diterapkan si kecil sejak dini. Dengan begitu, kegemukan pun bisa dicegah sehingga anak akan lebih leluasa dalam beraktivitas.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya