10 Cara Tepat Menegur Kesalahan Anak

Ilustrasi memarahi anak.
Sumber :

VIVA – Sebagai orang tua tentu pernah marah bukan dengan terhadap anak Anda? Baik itu dikarenakan kesalahan anak yang dilakukan dengan sengaja ataupun tidak disengaja, ada saja hal-hal yang lazim terjadi dan membuat para orang tua marah terhadap anaknya.

Ini 16 Kejanggalan dalam Potret Terbaru Kate Middleton

Marah terhadap anak merupakan hal yang sah-sah saja selama memiliki tujuan yang tepat dan cara-cara marah yang tidak berlebihan. Perlu cara tepat memarahi anak, agar maksud mengegur ersebut dapat dipahami oleh anak dengan baik.

Jangan sampai marah yang di lakukan tersebut hanyalah berisi emosi saja, tanpa adanya unsur sebuah manfaat di dalamnya. Berikut 10 cara tepat memarahi anak yang dapat diterapkan di rumah, semoga marah anda bermanfaat untuk anak-anak kelak yang dikutip dari laman Psikoma:

Gak Cuma Ngeramal, Hard Gumay Ngaku Pernah Coba Nyantet Orang

1. Tegas
Berlakulah tegas terhadap anak, namun bukan berarti tegas yang kelewat batas, atau mengarah pada keras yang membabi buta. Penting diberlakukan ketegasan ini, agar konsistensi dari pesan di balik marah dapat tersampaikan dan tetap terjaga hasilnya.

Dengan berlaku tegas, juga dapat membuat sang anak berpikir dua kali ketika hendak mengulangi lagi perbuatannya. Akan tetapi memang tegas tersebut tak berarti menakut-nakuti anak, karena kalian adalah orang tua bukan centeng tukang jagal.

PSI Temukan Ada Kesalahan Penghitungan Suara Caleg

2. Atur Kondisi Emosi
Apabila sekiranya emosi anda sedang meluap-luap, akan lebih baik jika marah anda saat itu di urungkan terlebih dahulu. Setelah tenang, baru anda bisa marah dengan lebih terarah.

Apabila emosi tengah meluap-luap, tentu marah yang anda lakukan hanya berisi emosional yang menjurus pada kekerasan saja, tanpa ada sebuah esensi edukatif di dalamnya.

3. Tunjukkan Kesalahannya
Cobalah ketika anda marah, tunjukkan  letak kesalahannya. Setelah anda menunjukkan kesalahannya, jangan lantas di biarkan begitu saja.

Beri pula penjelasan dari konsekuensi yang akan di dapatkannya apabila anak mengulangi kembali kesalahannya tesebut. Dengan begitu anak akan lebih paham, mengapa ia dimarahi.

4. Tidak Gunakan Kata-kata Kasar
Sebaiknya dalam memberikan respons atas sebuah hal yang salah yang dilakukan anak, untuk bisa tetap menggunakan kata-kata yang baik dan bersifat mengingatkan.

Jangan gunakan kata yang kasar atau bahkan mengumpat. Karena sekali lagi, anda marah untuk membimbing anak, bukan marah terhadap musuh bebuyutan anda.

5. Cari Tahu Penyebabnya
Sebelum anda menumpahkan segala amarah terhadap anak anda, akan lebih baik jika mencari tau terlebih dahulu mengapa anak melakukan hal yang membuat anda marah. Karena bisa jadi, ia sebenarnya tak bermaksud membuat anda marah, hanya saja sebenarnya ia ingin mencari/ mendapatkan perhatian dari anda.

Cari tahu sebab mengapa anak anda melakukan hal tersebut. Bisa jadi niatnya baik namun caranya saja yang kurang tepat.

6. Beri Tahu Konsekuensi
Berilah ia konsekuensi dari apa yang telah ia perbuat. Berikan pengertian kepada anak tentang apa akibat yang ditimbulkan karena perbuatannya itu. Apakah kehilangan teman atau merugikan orang lain.

Dengan memberi tahu konsekuensi, harapannya anak akan melakukan instropeksi terhadap diri sendiri hingga ia dapat memikirkan kembali jika ingin melakukan hal yang sama.

7. Ajari Minta Maaf
Mendidik anak untuk legowo meminta maaf atas kesalahan yang di lakukan adalah langkah tepat dalam upaya menyiapkan calon generasi penerus bangsa yang bersikap ksatria. Salah satu mental kesatria inilah yang ada pada pribadi yang berani meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah di lakukannya.

Ajari ia untuk berani meminta maaf dan mengakui segala kesalahannya. Hal ini sangat bermanfaat pula untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri anak.

8. Jangan Munafik
Munafik inilah yang tak kalah banyaknya dilakukan oleh orang tua saat ini. Pada suatu saat anak di marahi karena kedapatann merokok, namun dengan santainya bapak merokok di depan anak.

Memarahi anak karena kedapatan pulang agak malam, namun orang tuanya baru saja pergi ke diskotik untuk hepi-hepi, sunggu perbuatan yang sangat tidak baik bukan?

9. Hindari Kekerasan
Semarah apapun anda terhadap anak, hindari melakukan kekerasan terhadapnya. Baik itu kekerasan fisik maupun mentalnya. Hal ini demi kebaikan anak itu sendiri, jangan sampai kekerasan yang anda lakukan justru berdampak pada traumatis yang di alami anak nantinya.

Selain itu kekerasan yang di lakukan terhadap anak, juga mempengaruhi perkembangan mental dari sang anak itu sendiri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya