-
VIVA – Anak hiperaktif memang menjadi tantangan tersendiri bagi tiap orangtua. Apalagi, di masa pandemi yang memiliki keterbatasan ruang dan jarak, membuat banyak orangtua kebingungan memberi penanganan tepat pada anak-anak yang cenderung sangat aktif.
Diakui dokter spesialis kejiwaan, dr. Eva Suryani SpKJ, anak hiperaktif memang memiliki gangguan pada fokusnya. Bukan cuma satu, nyatanya kondisi ini dipicu oleh banyak faktor.
"Faktor risiko ADHD (attention deficit hyperactivity disorder) ini seperti bayi lahir rendah atau BBLR. Ibu hamil merokok bisa meningkatkan 3 kali lipat melahirkan anak ADHD. Ada juga genetik, ada juga yang mengalami kesulitan persalinan," jelasnya dalam acara Hidup Sehat, tvOne, Rabu 17 Februari 2021.