Jangan Menyerah Ketika Masalah Datang dari Berbagai Arah

Ilustrasi mengendalikan masalah saat WFH akibat pandemi COVID-19.
Sumber :
  • The New York Times

VIVA – Seorang ibu memiliki peran sangat esensial dalam dinamika keluarga. Dengan multiperan maka menjadikan ibu serba harus bisa. Kini, pada masa pandemi COVID-19, kemampuan multitasking para ibu kian ditempa dengan semakin kompleksnya tugas yang mesti dilakukan dalam rumah tangga.

Anaknya Susah Payah Mau Ketemu, Nikita Mirzani Malah Sebut Lolly Bikin Keruh Suasana

“Lingkungan pendukung yang kondusif memainkan peran yang semakin krusial untuk mendapatkan dukungan dari sesama ibu untuk saling membantu. Pada situasi ini kami melihat komunitas ibu dapat menjadi wadah untuk saling menguatkan, yang mana mereka menghadapi beragam tantangan serupa," kata Kepala Eksekutif Mothers on Mission (MoM) dan MoM Academy (MoMA), Widya Safitri, dalam konferensi pers virtual, Jumat, 19 Februari 2021.

Baca: Tetap Produktif saat COVID-19, Tren Digital Diprediksi Meningkat

Tak Kunjung Ketemu dengan Nikita Mirzani, Lolly Singgung Memperbaiki Diri

Untuk itulah, MoM dan MoMA mendorong para ibu untuk tetap berkarya meskipun dari rumah melalui tagar #Standup4Moms. Gerakan ini bertujuan untuk mendukung para ibu agar dapat terus bersemangat meski dihadapkan dengan berbagai tantangan selama masa pandemi COVID-19.

Sejak MoM berdiri pada 2016, Widya bertekad untuk memberdayakan para ibu agar terus mampu berkarya dan produktif meskipun bekerja dari rumah (work from home/WFH) serta menciptakan lingkungan kerja yang ramah anak.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Kami memiliki visi menjadi social enterprise yang bermanfaat dan bernilai besar bagi bangsa, terutama untuk kaum ibu," jelasnya. Selain itu, MoMA telah melakukan survei terhadap 200 responden dengan rentang usia 20-50 tahun.

Hasilnya bahwa selama pandemi COVID-19 banyak ditemukan para ibu sedang berjibaku melawan keadaan pelik dari berbagai arah akibat pandemi. Permasalahan yang mereka alami antara lain penghasilan menurun drastis namun biaya kesehatan meningkat, hingga kebutuhan rumah tangga banyak yang terpangkas.

Kemudian, cicilan rumah dan kredit menunggak, kehilangan tabungan dan asuransi, perubahan pola hidup dan harus mengikuti protokol kesehatan, serta tidak dapat bertemu orangtua dan teman-teman.

Dari survei tersebut Widya lalu menyimpulkan, meski pandemi COVID-19 meluluhlantakkan ekonomi keluarga, tetapi tidak serta-merta meruntuhkan semangat para ibu Indonesia. Justru mereka bertransformasi menjadi sosok yang lebih kuat, produktif, peka, kreatif, dan mampu melakukan banyak hal.

"Ketakutan, stres, dan lelah pasti dialami semua orang. Namun mereka yang tergabung dalam komunitas bisa berbagi peluang dan melakukan berbagai cara agar mereka selamat dan mampu melewati masa-masa sulit ini," tutur dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya