Lakukan Ini agar Imunitas Anak Terjaga Selama Puasa Ramadhan

Anak menjalankan ibadah puasa.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sudah dua kali Ramadhan, kita masih dihadapkan pada pandemi COVID-19 yang belum berakhir. Hal ini bukan hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga pada pendidikan anak-anak yang mengharuskan belajar jarak jauh atau dari rumah. 

FOBI Gelar Kejuaraan Dunia Bertajuk Piala Presiden, 10 Negara Tampil

Kondisi ini pun sangat mengkhawatirkan bagi anak-anak yang harus duduk di depan gadget selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), karena kurang beraktivitas fisik. 

Belum lagi, ditambah dengan puasa membuat anak jadi malas untuk bergerak. Lalu, bagaimana caranya membuat anak tetap aktif selama bulan Ramadhan ini, agar imunitasnya terjaga? 

Selebgram Meli Joker Bunuh Diri, Pemuda Indonesia Disebut Rentan Alami Gangguan Mental

Certified Fitness Coach, Adianti Reksoprodjo, mengatakan, olahraga bersama bisa menjadi salah satu opsi untuk melakukan quality time bersama keluarga. Berolahraga bersama juga akan membangun teamwork atau kekompakan dan kepercayaan antara ibu dengan anak atau sebaliknya. 

"Kalau kita berolahraga bersama keluarga, artinya kita engage aktivitas bersama anak. Apalagi sekarang ini anak-anak kasihan, karena yang dilihatnya lebih banyak screen (gadget). Mereka lebih banyak duduk di depan monitor. Setelah selesai sekolah, mereka hanya bersosialisasi lewat online," ujarnya saat Live di Instagram @hometowndairy.id, dalam tajuk 'Tetap Aktif selama Berpuasa dengan Keluarga', yang digelar baru-baru ini. 

Ajak Warga Sumut Sukseskan PON 2024, Usung Tagline 'Apa yang Kau Bisa Mainkan'

Adianti lebih lanjut menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri sudah memiliki standar untuk anak-anak dalam berolahraga. Dalam satu hari, anak harus bergerak minimal 60 menit secara akumulatif. 

"Hal itu menjadi challenge tersendiri karena tidak mudah mengajak anak-anak untuk bergerak. Dengan mengajak anak-anak berolahraga, berarti kita juga ikut bergerak. Ini menjadi win-win solution buat anak-anak bergerak dan kita sebagai orang tua juga," tutur dia. 

Untuk aktivitas olahraga anak di usia balita, Adianti menyarankan untuk menggunakan imajinasi atau role play, atau bermain peran seperti kelinci lompat, menjadi burung di angkasa, dan sebagainya. 

"Lalu untuk anak di usia 5 tahun ke atas, kegiatan bersih-bersih di rumah pun dapat menjadi aktivitas untuk membakar kalori. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan kemandirian pada anak," kata dia. 

Nah, setelah kalori terbakar, menurut Adianti, hal lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga asupan nutrisi anak. 

"Sebagai opsi orangtua bisa memilih susu segar pasteurisasi yang mengandung tinggi protein, sehingga nutrisi anak tetap terjaga," kata Adianti Reksoprodjo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya