Catat, 6 Tanda Penting Bumil Siap Melahirkan

Ilustrasi hamil/ibu hamil.
Sumber :
  • Freepik/lookstudio

VIVA – Tak sedikit ibu hamil yang mengabaikan sinyal di tubuhnya saat hendak melahirkan sehingga minim persiapan. Padahal, tanda-tanda saat akan melahirkan cukup krusial untuk menentukan proses persalinannya.

Banyak kasus ibu hamil yang sudah ada tanda hendak melahirkan, namun dianggap sepele. Seperti, kasus rembesnya air ketuban yang bisa berakibat fatal apabila tidak segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.

Pada umumnya, tanda-tanda melahirkan akan terasa di usia cukup bulan yakni usai 37-41 minggu. Rata-rata usia 38-39 minggu para ibu hamil cenderung  melahirkan dan bayi paling optimal melahirkan di usia 39-40 minggu.

"Kalau bisa saya analogikan, melahirkan sama seperti mau buang air besar. Ada tanda-tanda sebelumnya, perut mulai mules, tanda-tanda mau ngeden, sampai ke proses melahirkan," ungkap dokter spesialis kandungan, dr. Rizal Fitni, Sp.OG, dalam kanal YouTubenya.

Lantas, apa saja tanda-tanda krusial untuk melahirkan? Berikut penjelasan dokter Rizal.

1. Sulit tidur

Pada akhir-akhir semester biasanya mudah dikenali dengan sulitnya ibu untuk tidur nyenyak. Banyak hal yang menyebabkan ibu sulit tidur, seperti timbulnya rasa cemas hingga terlalu banyak pikiran terkait kondisi ia dan janinnya.

"Ada kontraksi yang sering yang membuat itu tidak nyaman," jelasnya.

2. Nyeri pinggang

Biasanya pinggang akan terasa nyeri dan tak nyaman beraktivitas. Ini dipicu oleh janin yang sudah mulai turun dan menekan pinggul.

"Mulai sakit di pinggul rasanya hampir seperti orang Pra-Menstruasi, seperti saat mau mens," jelasnya.

3. Buang air kecil

Frekuensi buang air kecil biasanya menjadi lebih sering dari orang normal. Bahkan, ada sedikit perubahan gerakan janin saja, membuat perasaan ingin buang air. Hal ini bisa juga memengaruhi sulitnya tidur pada ibu hamil di trimester akhir.

4. Kontraksi

Di saat tubuh siap melahirkan, perut akan kontraksi dan menegang. Frekuensi kontraksinya sendiri semakin lama makin intens. Pada dasarnya, kontraksi memang sudah mulai terjadi di awal trimester akhir dengan frekuensi yang jarang sekitar 2-3 kali sehari dan meningkat seiring usia kehamilan.

Oknum Polisi Calon Perwira Aniaya Istri yang Sedang Hamil, Dilaporkan ke Polda Sumut

Lantas, bagaimana kontraksi yang adekuat?

"Semakin seringnya terjadi dalam durasi 10 menit dengan 3-4 kali kontraksi. Saat kontraksi, perutnya dipegang keras seperti papan," jelasnya.

Inong Ayu, Istri Abimana Aryasatya Umumkan Hamil Anak Kelima di Usia 43 Tahun

5. Lendir atau air dari kemaluan

Saat kontraksi, tubuh juga akan mempersiapkan kelahiran bayi dengan keluarnya lendir atau air dari kemaluan. Air ini yang disebut sebagai air ketuban yang pecah. Biasanya, berwarna bening dan tak berbau seperti ngompol.

Netizen Duga Syahrini Lagi Hamil, Foto Pakai Baju Lebaran Jadi Sorotan

"Durasi kontraksi selama 40-50 detik disertai keluarnya lendir yang agak kental.. Kalau air, biasanya itu air ketuban, bahaya kalau ternyata air ketubannya sudah habis dan ini sering tak disadari," bebernya.

6. Tekanan di panggul

Perubahan di area bawah panggul biasanya terasa seperti ada yang menekan dengan begitu kencang. Di fase ini, pembukaan sudah mulai terjadi di mana janin akan mendorong jalur lahirnya. Ada dua fase di tahap ini yaitu laten dan aktif. Di fase laten biasanya berjalan cukup lama bahkan bisa sampai seminggu lamanya.

"Di fase laten, prinsipnya masih pembukaan di bawah 4 dan tidak ketuban pecah maka bisa menunggu lahiran. Saat masuk fase aktif, berlangsung lebih cepat diiringi kontraksi, 1 cm pembukaan butuh waktu 1 jam, dari pembukaan 4-10 atau sekitar 6-10 jam," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya