Tips Pilih Dot Agar Tak Mengganggu Perkembangan Rahang Bayi dan Balita

Ilustrasi bayi/anak/anak tidur.
Sumber :
  • Freepik/javi_indy

VIVA – Sejak awal kelahiran, bayi biasanya mendapatkan ASI eksklusif secara langsung dari payudara ibu (direct breastfeeding).

RSUD Bayu Asih Purwakarta Klarifikasi Sangkaan Penolakan Penanganan Bayi Prematur

Namun, ada beberapa penyebab, seperti alasan kesehatan, yang membuat ibu tidak bisa memberikan ASI secara langsung dan menggunakan alat bantu untuk memberikan ASI kepada bayi dan balitanya.

Dalam menggunakan alat bantu seperti dot untuk memberikan ASI kepada bayi, perlu diperhatikan dengan saksama.

Heboh, Ramalan Hard Gumay Soal Nagita Slavina Punya Anak Perempuan Jadi Kenyataan

Sebab, menurut Dokter Gigi Anak dari Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran, DR. drg. Eriska Riyanti, Sp. KGA (K), jika penggunaan dot yang tidak sesuai dengan anatomi puting ibu, seperti dot orthodontik, akan mengganggu proses mengisap dan menelan bayi.

Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan rahang dan rongga mulut.

Top Trending: Sopir Bis Bawa Penumpang Makan di Rumah Mertua hingga Ramalan Jayabaya

Lantas bagaimana memilih dot yang baik? Berikut ini tipsnya dari DR. drg. Eriska Riyanti, Sp. KGA (K).

1.  Dot harus berbahan yang baik yang kompatibel dengan rongga mulut

“Kalau tidak sesuai keadaan rongga mulut akan akibatkan alergi,” kata Eriska dalam kesempatan baru-baru ini.

2. Bentuk dot harus menyerupai mekanisme saat anak minum ASI secara langsung

Eriska merekomendasikan untuk memilih dot ortodontik.

3. Penggunaan dot hanya sampai usia 4 tahun

Ikatan Dokter Gigi merekomendasikan untuk penggunaan dot tidak lebih dari maksimal di usia 4 tahun.  

“Anak-anak di atas itu sempurna sudah ada pola mengunyah, menelan, hisap yang belajar sejak lahir. Oleh karena mengunyah menelan sesuatu,motorik halus berkembang baik. Kalau tidak berkembang baik,mekanisme masuk makan sampai ke perut tidak baik. Anak belajar gunakan otot di wajah,” jelas dia.

Di sisi lain, Marketing Manager Baby HUKI, Risa Trisanti, juga memberikan beberapa tips kapan harus mengganti dot. Dia menjelaskan bahwa pergantian dot dilakukan sesuai dengan frekuensi pemakaian dot. Jika penggunaan dot lebih dari delapan kali dalam sehari, maka dot diganti per tiga bulan sekali.

“Botol normalnya 3 sampai 6 bulan, tapi perlu dilihat kondisinya. Kalau ada perubahan warna botol atau ada retak, sebaiknya diganti. Kalau dipakai per dua jam sekali, lalu dicuci, dipanaskan. sebaiknya diganti per tiga bulan sekali,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya