Kak Seto: 13 Persen Anak Depresi Tekanan dari Orangtua

Uji coba pelaksanaan sekolah tatap muka
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA –  Seiring kegiatan belajar mengajar yang terpaksa dilakukan secara jarak jauh selama pandemi, membuat risiko learning loss anak-anak semakin menguat.

Anak Ungkap Kondisi Terkini Tukul Arwana

Dikhawatirkan, peserta didik tidak memperoleh pembelajaran yang optimal sehingga berakibat pada kemunduran akademis dan non akademis.

Meski demikian, akselerasi pembukaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Termasuk, suasana pembelajaran yang efektif bagi anak baik itu saat PTM maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Pakar Ungkap Pria Harus 21 Kali Ejakulasi dalam Sebulan, Kenapa?

"Intinya (untuk transisi pembelajaran) kita harus pegang prinsip, belajar efektif adalah dalam suasana menyenangkan. Kalau dalam suasananya anak stres, banyak kritik kesalahan, maka semangat belajar menurun dan dampak belajar bisa jadi kontraproduktif," kata Psikolog, Seto Mulyadi, dalam acara Dialog Kabar Kamis bersama KCPEN, Kamis, 9 September 2021.

Sejatinya, kata Kak Seto, anak diberikan suasana rumah yang ramah anak di saat PJJ berlangsung. Sebab, anak terbiasa menjalani beragam keceriaan di sekolah bersama teman sehingga belajar tanpa tekanan.

Gak Boleh Dipendam, Rasa Marah Bisa Memicu Gaya Hidup Tidak Sehat

"Orangtua harus S3 yaitu sangat sabar sekali untuk orangtua. Malah S5 (tambah) selalu senyum. Penuh keceriaan, persahabatan dengan anak jadi belajar lebih optimal," tuturnya.

Terlebih saat di sekolah, anak bisa diberi penjelasan lebih detail terkait materi pembelajarannya oleh guru. Maka dari itu, orangtua diharapkan mampu memberikan suasana yang menyenangkan agar materi pembelajaran lebih mudah dikuasai anak.

"Tercatat dari KPPPA, 13 persen anak indonesia alami depresi karena tekanan justru dari para ayah dan bunda. Jadi marilah sangat sabar sekali dan selalu senyum," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya