Tips Aman Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Selama Pandemi COVID-19

Uji coba pelaksanaan sekolah tatap muka
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA – Pembelajaran Tatap Muka Terbatas diketahui sudah mulai dijalankan di beberapa daerah di Indonesia. Pembelajaran Tatap Muka pada intinya diizinkan dengan beberapa persyaratan mulai dari mengedepankan prinsip kehati-hatian dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan guru, siswa, dan semua tenaga kependidikan beserta keluarganya.

Pentingnya Mencintai Diri: Melawan Depresi dan Maraknya Percobaan Bunuh Diri

Selain itu, PTPMT juga berlangsung secara dinamis menyesuaikan risiko kesehatan dan keselamatan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yakni PPKM, baik PPKM Mikro maupun PPKM Darurat. Namun di tengah proses PTMT terbatas ini diketahui bahwa terdapat sejumlah kasus COVID-19 di lingkungan sekolah.

Lantas bagaimana tips untuk menghadapi PTMT dan mencegah terjadinya penularan di antara siswa di sekolah khususnya sekolah dasar? Terkait hal itu Konsultan Dokter Spesialis Anak Makuku Family, dr. Andreas M.Ked Sp.A angkat bicara.

6 Tips Super Mudah Agar Tetap Wangi Setelah Berolahraga Intensif

Dijelaskan oleh Andreas, penting bagi orang tua untuk ikut berperan. Dia menjelaskan bahwa orangtua harus memberi contoh anak-anaknya menerapkan protokol kesehatan di sekolah secara ketat selama pembelajaran tatap muka guna mencegah penularan antar siswa.

"Prinsipnya kita harus kasih contoh ke anak-anak jadi jangan coba-coba kita meminta anak begini begini tanpa kita memberi contoh, anak itu tidak akan mau percuma. kan kita takutnya penularan di antara teman-teman jadi dia harus memakai masker dan mencuci tangan dan benar-benar menjaga jarak di kelas, jadi kita tunjukin kasih tau," kata Andreas dalam virtual conference, V Radio bersama Makuku, Selasa 28 September 2021.

6 Tips untuk Liburan yang Lebih Lancar saat ke Korea Selatan

Lebih lanjut, penting bagi orang tua ketika memberikan pengertian kepada anak-anak mengenai bahayanya COVID-19 dan pentingnya menjaga protokol kesehatan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak-anak.

"Prinsipnya kita harus kasih tau usia 7-12 tahun wajib tahu, mereka itu ngerti banget tapi bahasanya harus sesederhana itu itu bisa jadi tips kalau kamu sayang papa mama, mama papa sayang sama kamu, kalau kamu mau terus ketemu kamu harus terhindar dari covid caranya begini begini," kata Andreas.

Dia memberikan contoh, "Kalau aku pake caranya kamu mau gak sih ketemu mama papa kamu terus setiap hari bisa main bareng terus. Corona itu jahat kalau kamu misalnya gak mau pakai masker, ga mau cuci tangan, gak jaga jarak kamu bisa kehilangan salah satunya kamu mau? enggak aku mau bareng, yuk sama-sama kita pakai masker meski temen-temennya bagi-bagi ga usah mau bilang sudah punya makanan sendiri gak usah," kata dia.

Dia juga menjelaskan bahwa penting mengajarkan anak sejak dini sehingga ketika anak sudah harus menjalankan PTMT anak sudah bisa memahami apa yang perlu dilakukannya selama di kelas.

"Berapa lama waktunya tergantung kita, kita kenal anak kita ini satu bulan dua bulan enggak, kita yang tau anak kita seperti apa mereka yang tau kita seperti apa, jadi waktunya sedini mungkin dikenalkan sehingga ketika PTM anak sudah mahir dan sudah tau di kelas mau apa," kata Andreas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya