5 Tips Parenting Agar Anak Cerdas

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak.
Sumber :
  • Freepik/senivpetro

VIVA –  Pada umumnya memiliki buah hati dalam suatu hubungan pernikahan memang hal yang paling diinginkan oleh banyak orang atau pasangan. Bahkan perlu disyukuri apabila kamu menjadi orang tua karena hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah pencapaian yang luar biasa. Maka dari itu dibutuhkan tips parenting agar kamu senantiasa dapat menjadi orang tua yang baik dan anak pun dapat bertumbuh kembang dengan baik pula. 

Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

Tips parenting sejatinya sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang anak, apalagi bagi kamu yang baru saja menjadi orang tua. Karena pada dasarnya anak merupakan titipan dan anugerah yang telah diberikan oleh Tuhan YME sehingga harus dirawat dan dijaga dengan sebaik mungkin agar menjadi orang yang cerdas, memiliki sikap dan perilaku yang baik serta bermanfaat bagi sekitarnya. 

Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak, yakni faktor biologis dan faktor eksternal. Faktor biologis dipengaruhi oleh nutrisi dari ibu yang dikonsumsi selama hamil, genetik dari ibu dan ayah serta penyakit yang sedang diderita ibu hamil atau dari anak itu sendiri. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi IQ anak yang pada dasarnya berasal dari gaya parenting anak dan sosialisasi anak di  lingkungannya. 

Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Berikut tips parenting yang dapat kamu ikuti dan sudah dianjurkan oleh psikolog untuk meningkatkan secara optimal kemampuan intelegensi pada anak. 

1. Jangan mendikte anak

Raffi Ahmad Bakal Jadi MC, Kapan Rizky Febian dan Mahalini Menikah?

Ilustrasi anak belajar.

Photo :
  • Freepik/bristekjegor

Imajinasi anak akan berkembang saat diberikan kebebasan untuk bermain sesuka hati sehingga mereka akan menjadi anak yang cerdas. Hal yang selama ini dianggap keliru oleh psikolog namun sering dilakukan oleh para orang tua di luar sana adalah dengan membatasi dan mengatur jadwal anak untuk mendapatkan skill yang berguna agar otak terasah. Sebaliknya, sebagai orang tua kamu harus membebaskan anak melakukan hal-hal yang mereka sukai termasuk dalam menggunakan internet melalui handphone atau komputer. Namun, pengawasan harus tetap ada untuk mengawal anakk agar tidak melewati batasan.

2. Memaksimalkan teknologi

Ilustrasi teknologi dalam pendidikan.

Photo :
  • Pixabay

Anak yang cerdas dapat tercipta dengan memaksimalkan perkembangan teknologi sesuai dengan potensi yang dimiliki. Apalagi teknologi terus berkembang dan menghadirkan teknologi-teknologi baru yang mungkin bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kecerdasan pada anak. Misalnya seperti teknologi virtual reality yang mengajarkan berbagai hal pada anak, mengajari anak cara berolahraga sekaligus bermain dan mengenalkan hewan-hewan prasejarah yang sudah punah. 

3. Banyaklah bertanya dan sedikit menjelaskan

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.

Photo :
  • Freepik/gpointstudio

Skill problem solving pada anak akan terlatih apabila kita sebagai orang tua banyak bertanya kepada anak. Hal tersebut juga ternyata dapat mempertajam imajinasi pada anak. Mulailah dari pertanyaan-pertanyaan sederhana  seperti “apa yang harus dilakukan jika lampu lalu lintas berwarna merah?”. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pada anak, maka akan menunjukkan keberhasilan kamu saat mengajari mereka sehingga mereka pun akan mulai bertanya dengan “mengapa”. Meskipun sedikit agak lelah, tapi itu merupakan hal yang bagus bagi anak yang cerdas. 

4. Mendukung pertemanan yang sehat pada anak

Ilustrasi pertemanan.

Photo :
  • Pixabay

Meskipun seharusnya anak memang dapat bermain dengan siapa saja, namun sebagai orang tua kamu juga berhak membatasi pergaulan anak dengan teman-temannya. Hal itu guna menghindari anak dari pergaulan dan lingkungan yang kurang baik sehingga dapat menjerumuskan anak pada hal-hal yang buruk. Jika anak pertemanan anak sehat maka kecerdasannya akan terus berkembang. Sebaliknya, jika pertemanannya kurang baik maka kemungkinan akan menimbulkan masalah dikemudian hari. 

5. Jangan memaksa anak

Ilustrasi ibu dan anak/parenting.

Photo :
  • Freepik/lookstudio

Karakter yang dimiliki tiap anak sejatinya berbeda-beda, maka sebagai orang tua kamu lebih baik mengarahkannya pada hal-hal yang baik. Ketahui dulu karakter anak dan apa saja yang sekiranya mereka sukai. Setelah itu barulah diarahkan agar keinginannya itu dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan. Jadi, angan pernah memaksakan anak dengan kehendak orang tua atau dengan hal yang tidak mereka sukai. Hormatilah keinginan mereka, tetapi dengan catatan, selama perilaku anak masih dalam batas wajar dan tidak menyimpang. 

Hal yang seharusnya tidak dilakukan

Saat pola parenting diterapkan pada anak, tak jarang terjadi kesalahan-kesalahan yang tanpa disadari muncul. Padahal tujuan awalnya baik yaitu ingin membuat anak menjadi semakin cerdas namun ternyata salah. Hal yang seharusnya tidak dilakukan saat menerapkan pola parenting pada anak diantaranya adalah:

Ekspektasi yang terlalu tinggi pada anak
Saat melakukan pola parenting pada anak, kamu harus bersikap realistis dan jangan berlebihan. Karena ekspektasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan orang tua dan anak itu sendiri stres bahkan parahnya lagi bisa depresi. 

Terlalu membebaskan dan tidak memiliki aturan
Meskipun anak yang cerdas terlahir ketika mereka diberi kebebasan untuk berekspresi dan berimajinasi, namun tetap harus ada aturan dan batasan dari orang tua. Misalnya seperti mereka diperbolehkan main games setelah tugas-tugas seklahnya sudah selesai terlebih dahulu. Beri juga pengertian pada anak bahwa hal tersebut dilakukan demi kebaikannya dan masa depannya. 

Tidak konsisten
Nah, saat aturan dan batasan-batasan tersebut sudah orang tua lakukan maka selanjutnya adalah harus konsisten. Jika orang tua tidak konsisten terhadap hal yang dilakukan dalam pola parenting maka anak akan merasa kebingungan karena berubah-ubahnya contoh yang diberikan. 

Itulah tips parenting yang dapat kamu terapkan pada anak agar senantiasa menjadi orang yang cerdas. Meskipun susah-susah gampang, tapi kamu harus tetap melakukannya dan jangan lupa untuk tetap terus belajar dan menambah wawasan dalam pola parenting yang baik dan benar untuk anak. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya