Kasus Speech Delay Meningkat Sejak Pandemi, Apa Sebabnya?

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/bayi.
Ilustrasi ibu dan anak/parenting/bayi.
Sumber :
  • Freepik/gpointstudio

VIVA – Speech delay atau terlambat bicara menjadi fenomena yang cukup meresahkan para orangtua muda yang memiliki balita. Sedikit banyak pandemi turut andil dalam meningkatkan kasus speech delay, terutama di Indonesia.

Speech delay merupakan salah satu gangguan pada tahap perkembangan anak (milestone). Tentu saja, sebisa mungkin orangtua perlu untuk mencegah agar jangan sampai si kecil mengalami speech delay. 

Pada masa pandemi anak terpaksa harus selalu berada di dalam rumah. Anak yang sudah terbiasa main di luar akan merasa bosan saat diharuskan untuk main di dalam ruangan saja. Maka dari itu, pelarian satu-satunya adalah televisi dan gadget. 

Dengan hanya berfokus pada layar membuat interaksi anak dengan lingkungannya berkurang.  Bagi anak balita yang sedang dalam tahap belajar berbicara, akan mengalami kekurangan stimulasi. Hal ini yang dapat menjadi salah satu penyebab anak kemudian mengalami terlambat bicara.

Ilustrasi anak/menonton tv.

Ilustrasi anak/menonton tv.

Photo :
  • Pixabay/mojzagrebinfo

Dokter spesialis anak di Siloam Hospitals Surabaya, dr. Dian Pratamastuti, Sp.A mengakui bahwa kasus speech delay meningkat dari tahun ke tahun. Dan puncaknya pada masa pandemi belakangan ini.

"Memang dari tahun-tahun sebelumnya selalu meningkat. Tapi saat pandemi ini peningkatannya semakin signifikan," ujar dr. Dian dalam keterangannya, Jumat 20 Mei 2022. 

Halaman Selanjutnya
img_title