Ayah Bunda Harus Tahu, Ini Dampak Buruk Sekolahkan Anak Terlalu Dini

Ilustrasi orangtua antar anak ke sekolah.
Sumber :
  • Freepik/zalkina

VIVA Lifestyle – Pendidikan menjadi salah satu hal terpenting yang akan mendukung tumbuh kembang anak. Usia 0 hingga 6 tahun otak anak berkembang dengan sangat cepat hingga 80 persen sehingga mereka dapat menyerap informasi dengan cepat dan baik.

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Di usia dini, faktor fisik, mental, dan spiritual anak juga mulai terbentuk dan akan berpengaruh pada kelanjutan hidupnya. Oleh karena itu, masa-masa tersebut sering disebut sebagai masa emas anak atau golden age.

Banyak orang tua yang ingin anak-anaknya mendapatkan pendidikan terbaik sejak usia dini dengan mengajarkannya banyak hal. Tidak sedikit dari para orang tua yang mengirim anaknya ke sekolah untuk mendapatkan pendidikan se-segera mungkin. Tetapi, apakah hal tersebut baik untuk anak?

Bangunan Sekolah di Kolaka Roboh Ditimpa Tanah Longsor, 2 Ruang Kelas Porak-Poranda

Orang tua perlu memahami kapan usia yang tepat untuk menyekolahkan anak-anaknya. Pendidikan di usia dini memang sangat penting namun mengirim mereka ke sekolah bukan lah solusi terbaik bagi mereka.

Seperti yang dijelaskan oleh seorang Psikologi anak, Elly Risman, bahwa anak-anak memiliki rentang waktu yang berbeda untuk mulai bersekolah, bermain, dan mendapatkan pendidikan dari orang tua mereka.

10 Tips Mencegah Aksi Kekerasan Antar Siswa di Sekolah

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.

Photo :
  • Freepik/gpointstudio

Hal mendasar yang menyebabkan banyak orang tua mengirim anaknya sekolah di usia yang sangat dini adalah kurangnya edukasi serta prinsip yang kuat sehingga para orang tua dengan mudah mengikuti trend yang ada. Padahal, menurut Elly Risman, yang paling dibutuhkan oleh anak-anak usia dini adalah kedekatan dengan kedua orang tuanya.

"Sebetulnya, yang diperlukan oleh anak pada usia awal-awal itu adalah kelengketan dengan ibu bapaknya," ujar Elly Risman dalam acara talkshow, dikutip VIVA, Selasa 28 Juni 2022.

Kemampuan motorik anak juga dapat dilatih bersama kedua orang tua di rumah. Sebelum kemampuan tersebut sempurna, menyekolahkan anak justru akan memberikan mereka lebih banyak tekanan bahkan membatasi kreativitas mereka.

Orang tua dapat membuat berbagai permainan sederhana di rumah, seperti memakaikan kain kepada anak untuk mereka berimajinasi menjadi superhero atau membuat kerajinan tangan dari barang seadanya. Imajinasi seperti itu sangat membantu cara berpikir anak untuk lebih kreatif dalam berbagai hal.

Banyak orang tua yang tergiur dengan berbagai fasilitas dan permainan yang disediakan oleh sekolah anak usia dini, padahal bermain di rumah bersama orang tua jauh lebih baik bagi tumbuh kembang anak. Orang tua bisa bercerita atau mendongeng sambil melakukan aksi seru bersama anak-anak sekaligus membangun kedekatan dengan mereka. 

"Satu hal yang paling banyak orang tidak tahu adalah permainan yang paling bagus buat anak adalah tubuh ibu bapaknya," ujar Elly Risman.

Menurut Elly Risman, waktu yang tepat untuk mengirim anak-anak ke sekolah adalah ketika sel-sel pusat di otak telah saling terhubung, yaitu sekitar usia tujuh tahun.

"Kalo kita menyekolahkan usia 7 tahun tinggal mundur ke belakang. SD nya berapa, TK nya berapa, atau kalau mau dimasukin play group juga," lanjutnya.

Menyekolahkan anak terlalu dini dapat membawa berbagai dampak yang negatif bagi perkembangan mereka. Pertama adalah hilangnya masa kanak-kanak atau masa bermain mereka serta kebosanan yang akan muncul di waktu tidak terduga bagi anak-anak.

Elly Risman menjelaskan bahwa anak-anak perlu bermain di usia 0-8 tahun, maka jika waktu tersebut dicuri dengan memberikan mereka pendidikan sekolah yang terstruktur maka akan menyebabkan hilangnya masa bermain mereka sehingga akan menimbulkan kebosanan dini bagi mereka di sekolah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya