Peran Penting Keluarga Penuhi Gizi Anak Sejak Usia Dini

Anak kecil sedang makan
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Stunting masih menjadi salah satu permasalahan yang menghalangi potensi optimal anak-anak sebagai penerus generasi Bangsa Indonesia. Tiga dari 10 anak Indonesia diperkirakan mengalami stunting pada 2021. 

Mengapa Anak Perlu Suplemen Nutrisi? Ini Alasannya

Meskipun hasil survei status gizi menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun, jumlah anak stunting sangat bervariasi antar daerah dan masih dikategorikan sebagai masalah kesehatan masyarakat berat menurut ambang batas WHO yaitu 20%. 
 
“Upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga serta komunitas sangat penting dilakukan dalam upaya pencegahan stunting dan mempersiapkan anak Indonesia agar tumbuh optimal menjadi generasi maju. Kami melihat bahwa salah satu dari lima pilar Percepatan Penurunan Stunting menekankan tentang pentingnya peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat," ujar Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., dalam acara virtual peluncuran 'Buku Seri Cegah Stunting', baru-baru ini.

Senada, Ketua Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada (PKGM, FK-KMK, UGM) Dr. Siti Helmyati, DCN., M.Kes., menjelaskan, pentingnya peran keluarga dan komunitas dalam mendukung pencegahan serta penanganan stunting di Indonesia. 

Gandeng USAID, Freeport Indonesia Siapkan US$3,53 Juta 'Perangi' Stunting di Papua

"Kami menilai bahwa perlu adanya upaya untuk mendukung Kader Posyandu dan tim pendamping keluarga agar dapat melakukan edukasi gizi di level keluarga dan masyarakat, dengan dibekali media edukasi yang berisi informasi-informasi penting dan tepat terkait dengan pencegahan stunting serta informasi yang aplikatif khususnya terkait pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak," ujar Siti 

Cegah stunting

Photo :
  • vstory
Dana Program Stunting di Banjarmasin Diduga Berasal dari Pungli 27 Puskesmas

Sebab, lanjut Siti, salah satu kunci dalam upaya mengatasi stunting umumnya adalah pemahaman yang cukup terkait perkembangan anak oleh orang tua, hingga pentingnya deteksi dini yang dilakukan oleh Kader Posyandu sebagai pendamping masyarakat. Untuk itu pihaknya menyusun “Buku Seri Cegah Stunting” yang terdiri atas 4 seri.

Pertama, Pengenalan untuk Keluarga dan Komunitas. Kedua, Gizi untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Ketiga, Menu Lokal untuk Anak Usia 6-11 Bulan. Dan terakhir, menu Lokal untuk Anak Usia 1-5 Tahun, Keempat seri buku ini juga dapat mudah dipahami, dimana bukan hanya memberi pemahaman tentang stunting dan dampaknya terhadap kesehatan masa depan anak, namun juga berisi tentang peran penting nutrisi.

"Serta menu makanan sehat dan seimbang dengan resep berbasis makanan lokal untuk anak pada periode 1000HPK. Buku ini juga dilengkapi dengan lembar interaktif yang bersifat dua arah, sehingga akan lebih mudah diserap dan dimengerti oleh pembaca," tuturnya.

Ada pun penanganan stunting di Indonesia memerlukan koordinasi dan keterlibatan antar lima elemen yang disebut pentahelix yaitu pemerintah pusat dan daerah, akademisi atau perguruan tinggi, sektor swasta, masyarakat atau kelompok komunitas, serta media. Keberadaan seri buku ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi nyata dari kelima unsur tersebut.

"Kami juga berkomitmen dalam membangun pengetahuan mendalam tentang menu makanan lokal dan tantangan kesehatan masyarakat agar bisa berinovasi serta secara aktif mempromosikan alternatif makanan yang lebih sehat untuk anak Indonesia. Dimana hal tersebut di antaranya dituangkan ke dalam Buku Seri Cegah Stunting yang telah disusun oleh tim PKGM, FK-KMK, UGM," kata Medical & Scientific Affairs Director Danone Specialized Nutrition Indonesia, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., di kesempatan yang sama. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya