Tanpa Disadari Para Moms, Kondisi Ini Picu ASI Sulit Keluar

Ilustrasi menyusui/ASI.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Air susu ibu (ASI) merupakan sumber nutrisi penting dan utama bagi bayi baru lahir untuk menunjang berat badan serta perkembangan lainnya. Kendati begitu, sebagian moms seringkali kesulitan untuk memberi ASI lantaran merasa sulit keluar dari puting payudara.

Full ASI dan Gak Pakai Babysitter, Kiki Amalia Putuskan Kurangi Pekerjaan Demi Anak

Sifat ASI sendiri eksklusif, artinya pemberian harus sebagai nutrisi utama selama 6 bulan sejak bayi lahir. Dalam fase ini harus diperhatikan dengan benar mengenai pemberian dan kualitas ASI, supaya tak mengganggu tahap perkembangan si kecil selama enam bulan pertama semenjak hari pertama lahir (HPL), mengingat periode tersebut merusakan masa periode emas perkembangan anak sampai menginjak usia 2 tahun.

Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatolog, Naomi Esthernita SpA (K) menjelaskan bahwa sebenarnya ASI yang belum keluar di awal pasca persalinan adalah hal wajar. Namun, ketika ASI sulit keluar dalam waktu lebih lama, ternyata bisa terkait beberapa kondisi ibu.

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

"Bayi lahir prematur, ibu-ibu yang punya kencing manis, obesitas, agak lama keluarnya ASI," ujar Naomi dalam acara virtual bersama Ikatan Dokter Indonesia, Sabtu 6 Agustus 2022.

Naomi menambahkan bahwa dalam kondisi tersebut sebaiknya tetap memantau bayi, terkait beberapa hal. Apabila terdapat tanda dehidrasi dan berat badan mulai menurun, maka ada kemungkinan dokter akan melakukan intervensi segera.

Survei: Ibu Terkendala ASI Malah Keblinger Kasih Kental Manis Hingga Air Tajin

"Apa masih memungkinkan tetap nunggu ASI atau harus intervensi dengan suplementasi. Suplementasi bersifat sementara. Tetap manage ASI-nya yang utama," tuturnya.

Cara Menyimpan Air Susu Ibu (ASI)

Photo :
  • What to Expect

Mengenai usia ibu, dokter Naomi tak mempermasalahkannya apalagi bila dikaitkan dengan ASI yang diproduksi. Menurut dokter Naomi, selama asupan nutrisinya baik dan pola hidup terjaga, maka komposisi ASI akan tetap maksimal sesuai kebutuhan bayi yang dilahirkannya.

"Saya rasa nggak ada pengaruh selama ASI ibu yang terbaik buat bayinya. Usia atas 35 tidak memengaruhi ASI asal ibu konsumsi makan baik dan bergizi. Yang penting dari konsepsi. Bahkan literatur mengatakan, sebelum kehamilan nutrisi dari ibu itu sudah harus terpenuhi dengan baik," ujarnya.

Nutrisi yang patut dicukupi para ibu di masa menyusui mencakup karbohidrat, lemak, dan protein. Selain itu, nutrisi mikro yang sering terlupakan mulai dari mineral dan vitamin seperti vitamin A, vitamin B, hingga zink dan kalsium.

"Nggak ngaruh umur atas 35 tahun, nggak bermasalah. Ibu-ibu harus sehat, tdk merokok, itu salah satunya. Nggak usah takut menyusui," kata Naomi Esthernita

Setuju dengan pentingnya menyusui ASI Ekslusif, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K), menekankan agar para moms tetap menyusui walaupun produksinya sedikit. Terlebih, IDAI juga berharap agar cuti melahirkan 6 bulan bagi para wanita karier sekaligus ibu menyusui dapat segera disahkan oleh pemerintah.

"Pekerjaan pertama itu menyusui walau ASI belum keluar, walau hanya sedikit. Dampaknya bisa kurangi stunting dari ASI eksklusif. Kita mesti dukung cuti enam bulan. Dari IDAI kita menunggu," tutur Piprim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya