Trik Lancar Menyusui Meski Punya Riwayat Kanker Payudara

Ilustrasi wanita/ibu dan bayi.
Sumber :
  • Freepik/senivpetro

VIVA Lifestyle – Bayi di beberapa bulan pertama kehidupannya akan sangat bergantung pada sumber nutrisi utama, yakni Air Susu Ibu (ASI). Tentunya, menjadi keinginan banyak moms untuk bisa memberikan nutrisi terbaik bagi si kecil meski memiliki beberapa kendala, termasuk riwayat kanker atau tumor payudara, sehingga kondisi tersebut kerap membuat pemberian ASI menjadi terhambat.

Full ASI dan Gak Pakai Babysitter, Kiki Amalia Putuskan Kurangi Pekerjaan Demi Anak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatolog, Naomi Esthernita SpA (K) menjelaskan bahwa tumor mau pun kanker di payudara yang menjadi riwayat kesehatan para moms tak selalu mempengaruhi produksi ASI. Operasi yang dijalani terkait tumor atau kanker yang sempat dialami dapat berkaitan dengan ASI bila mengenai saluran dan pusat-pusat untuk produksi ASI. 

Ilustrasi ibu menyusui

Photo :
  • U-Report
Benarkah Nikotin Biang Keladi Masalah Kesehatan Akibat Merokok? Cek Faktanya

"Kalau tumor dan kanker, tergantung operasi di mana. Kalau kena areola dan pusat-pusat ASI itu terkena, mungkin ada pengaruhnya," tutur Naomi dalam acara virtual bersama IDI, beberapa waktu lalu.

Naomi menuturkan bahwa sempat ada satu pasien yang ditanganinya, dengan riwayat kanker payudara. Bahkan, pasien tersebut harus dilakukan operasi mastektomi (pengangkatan payudara) pada satu sisi payudaranya. Namun dengan tekad kuat, Naomi menuturkan sang pasien mampu menyusui bayinya secara ekslusif.

85 Persen Ibu Pilih Beri Susu Formula Ketimbang ASI, Ahli Ungkap Dampaknya

"Ada satu pasien dengan CA payudara yang sebelah sudah dimastektomi. Dengan sebelah payudara saja, bisa ASI eksklusif. Tergantung kita manage. Kalau sudah operasi CA dan satu payudara masih ada, bisa aja," tegasnya.

Ilustrasi Ibu Menyusui

Photo :
  • U-Report

Naomi tak menampik bahwa tekad yang dimiliki para moms harus juga diiringi dukungan dari lingkungan sekitar untuk pemberian ASI yang tak putus di 6 bulan pertama bayi. Menurut Naomi, dukungan orang paling dekat dengan sang ibu adalah suami yang selalu mendampingi sehingga diharapkan para pria bisa memperhatikan kebutuhan istrinya ketika sedang menyusui.

"Support suami penting banget. Harus mengerti. Bantu ngurusin anak, bantu gantiin popok. ASI di awal belum keluar, (bilang ke istri) sabar aja, bantuin pijitin juga, pijat oksitosin, suami suruh pijat biar oksitosin keluar jadi ASI lancar," imbuhnya.

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/bayi.

Photo :
  • Freepik/gpointstudio

Pentingnya ASI bagi kesehatan bayi yang baru lahir adalah hal yang tidak bisa digantikan dengan air tajin maupun susu formula. Hal ini dikarenakan selengkap apapun nutrisi yang terkandung dalam susu formula, tidak akan dapat mengimbangi nutrisi yang terdapat dalam ASI. Berikut ini adalah beberapa manfaat ASI bagi kesehatan bayi dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, diantaranya adalah:

1. Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi yang berguna untuk menunjang  pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.

2. Melindungi bayi dari alergi.

Ilustrasi anak

Photo :
  • Freepik/gpointstudio

3. Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.

4. Membantu dalam memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bagi bayi.

5. Bayi dapat lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.

6. Bayi tidak sering sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya