Stimulasi Ini Penting untuk Merangsang Motorik dan Kognitif Anak

Ilustrasi ibu dan anak/parenting/anak bermain.
Sumber :
  • Freepik/gpointstudio

VIVA Parenting – Imunitas atau sistem kekebalan tubuh yang baik bisa memengaruhi kemampuan motorik dan kognitif anak. Ketika si kecil sehat maka anak bisa aktif bergerak dan belajar banyak hal sehingga kemampuan motorik dan kognitifnya bisa terstimulasi dengan baik.

Ada Banyak Cerita! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Ungkap Proses Kelahiran Anak Perempuan Pertama

Untuk mengembangkan keterampilan motorik dan kognitifnya secara lebih optimal hingga usia 8 tahun, selain intervensi nutrisi dan intervensi stimulasi juga memiliki peranan yang penting dalam proses ini.

"Kita perlu melakukan stimulasi sejak dini terutama mengoptimalkan periode sensitif yaitu usia 0-8 tahun dengan memberikan stimulasi yang tepat," kata Psikolog Anak & Keluarga sekaligus Co-founder Tiga Generasi Saskhya Aulia Prima, dalam Virtual Press Briefing:Nutrilon Royal Optimalkan Periode Winning Window  Sebagai Bekal Menang Bagi Si Kecil, Selasa 9 Agustus 2022.

Ria Ricis Bahas Soal Tidur Bertiga Anak, Netizen: Nifas Masa Iya Mau Pacaran Mulu

Salah satu stimulasi yang direkomendasikan adalah 8 Winning Skills, yang dikembangkan oleh sejumlah ahli tumbuh kembang anak dan juga dokter anak, yang dapat menjadi salah satu alat bantu untuk mempersiapkan si kecil menghadapi kehidupan bermasyarakat yang dinamis dan berubah dengan cepat di masa depan. 

Ilustrasi ibu dan anak.

Photo :
  • Shimajiro.id
Selamat! Mpok Alpa Umumkan Hamil di Usia 37 Tahun

Adapun 8 Winning Skills yang dimaksud antara lain Attention, yakni kemampuan untuk mengarahkan perhatian terhadap sesuatu. Focus, yakni kemampuan untuk menyelesaikan sesuatu yang dimulai sampai akhir. Kemudian, Memory yakni kemampuan mengingat dengan baik seperti peristiwa, benda atau orang.

Language, kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi dengan bahasa yang tepat. Psychomotor, yakni keterampilan jasmani dan berhubungan dengan aktivitas fisik. Logic, kemampuan untuk menganalisa informasi. Reasoning, kemampuan untuk memahami dan membangun proses berpikir. dan Decision Making, adalah kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan analisa yang telah dilakukan.

Lebih lanjut, Saskhya mengungkap, cara menyenangkan untuk mengajarkan anak tentang winning skill tersebut bisa dilakukan dengan hal yang mudah yang disukai anak-anak. Misalnya ketika Anda memiliki anak usia dua tahun dan suka memasak, ibu bisa mempersiapkan roti dan taburannya untuk anak mengolahnya sendiri.

"Atensi dapat dan fokus juga dapat sekaligus. Kalau mau ajarkan decision making, bisa ajarkan ke anak rotinya mau apa jadi bisa memilih secara tidak langsung orangtua juga sudah mengajarkan anak sejak dini untuk bisa memutuskan pilihan ini krusial," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya