Anak Penasaran Soal Seks, Begini Cara Menjelaskan dengan Tepat

Ilustrasi ibu dan anak atau parenting.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Membahas mengenai seks atau proses reproduksi dengan anak-anak jangan selamanya dianggap tabu. Jika anak mulai penasaran dan bertanya, maka berilah jawaban yang masuk akal dan disesuaikan dengan usia mereka ketika bertanya. Sejatinya, masa tumbuh kembang anak-anak merupakan sebuah proses yang dipenuhi oleh rasa penasaran dan mencari banyak informasi.

Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

Apa yang harus dilakukan orang tua ketika anak-anak mulai bertanya mengenai seks atau asal usul lahirnya bayi? Dilansir dari Times of India, Sabtu, 14 Januari 2023, berikut informasinya.

Ilustrasi ibu dan anak/parenting.

Photo :
  • Freepik/lookstudio
Biadab! Israel Eksekusi Anak Palestina Beramai-ramai dari Usia 4-16 Tahun

Jangan Mempermalukan atau Memarahi Mereka

Sebagai orang tua, harus bijak menyikapi rasa penasaran yang dimiliki oleh anak-anak, khususnya pada saat mereka dengan polosnya bertanya mengenai proses terjadinya kehamilan dan kelahiran bayi. Orang tua harus menjawab tenang dan jujur, tergantung pada usia, kedewasaan, dan persiapan anak ketika mereka mengajukan pertanyaan khusus ini. 

Jelang Lebaran, Irish Bella Ajarkan Anak Cara Bedakan Nominal Uang THR

Bayi berasal dari perut ibu, atau bayi berasal dari rahim ibu, dalam istilah sesederhana mungkin cocok untuk menjawab pertanyaan anak kecil atau anak yang lebih besar. Dengan tidak mempermalukan mereka, orang tua juga sudah menanamkan kepercayaan diri tumbuh pada anak di usia muda. Pertanyaan semacam ini lebih mudah dijawab seiring bertambahnya usia anak-anak. 

Hindari Internet dan Beri Tahu Mereka Langsung

Merujuk pada poin pertama, berilah pemahaman dengan benar dan jujur kepada anak-anak sesuai dengan usia mereka. Sehingga, mereka nantinya tidak mencari tahu sendiri tentang seks di internet. Jika anak mencari jawaban sendiri di internet, dikhawatirkan penjelasan yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan usianya yang justru akan menimbulkan kebingungan dan hal yang menganggu. 

Maka dari itu, disarankan untuk menunggu sampai seorang anak berusia minimal 13 tahun atau telah mencapai tingkat kedewasaan yang diperlukan sebelum memberi mereka telepon dengan koneksi internet. Sebaliknya, berikan anak-anak Anda informasi dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan tentang seks. Menurut penelitian, ini akan mempengaruhi pilihan mereka dan membentuk nasib seksual mereka. Biologi seks harus dijelaskan kepada anak-anak sesuai kategori usianya. Anda harus mendiskusikan vagina, penis, dan hubungan seksual serta perubahan yang akan datang dalam tubuh mereka terkait dengan pubertas.

Ilustrasi anak dan ibu

Photo :
  • Pexels/Ketut Subiyanto

Beri Pengetahuan Seks Sewajarnya

Tetap tahu batasan dan biarkan anak meminta Anda untuk memberi informasi lebih lanjut jika mereka menginginkannya, daripada memberi tahu mereka semua yang Anda ketahui tentang seks. Menjadi "terlalu terbuka" bisa menjadi masalah. Beri tahu anak, bahwa pertanyaan itu diutarakan dengan baik dan tidak apa-apa untuk penasaran. Dengan begitu, Anda setidaknya bisa memperkenalkan kepositifan seks.

Ajari Anak Tentang Sebuah Hubungan

Ini adalah pembahasan tema yang menantang tetapi penting. Silakan berbicara dengan anak-anak Anda tentang dinamika hubungan, seks, dan perkembangan seksual. Mereka memperhatikan. Mereka bingung karenanya. Sangat ideal bagi mereka untuk belajar sebanyak mungkin dari Anda. Sebagian besar korban kekerasan seksual berusia di bawah 18 tahun. Diskusikan keselamatan, persetujuan, dan intervensi ketika ada seseorang bertindak tidak pantas terhadap orang lain. 

Beri Pedoman yang Baik kepada Anak

Ajari anak-anak untuk bertanya atau meminta izin sebelum mereka menyentuh tubuh orang lain. Jangan pernah membuat anak mencium atau memeluk jika mereka tidak mau. Ajari anak-anak bahwa kata "tidak" dan "berhenti" sangat penting. Izinkan anak-anak untuk mendiskusikan tubuh mereka dalam percakapan. Selama waktu mandi, suruh anak-anak untuk mencuci alat kelamin mereka sendiri. Ajari anak-anak untuk mendiskusikan apa yang terasa memuaskan dan tidak menyenangkan (misalnya, "Saya tidak suka digelitik"). Jangan mengolok-olok anak-anak karena persahabatan mereka, melabeli mereka tengah naksir, atau seksualisasi tindakan mereka (misalnya, Oh, dia menyukaimu! Atau itu pacarmu?).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya