BKKBN Kulik Pemicu Anak Stunting pada Ibu Hamil, Ungkap Peran 'Kakak Asuh'

- istimewa
VIVA Lifestyle – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K) mengatakan bahwa telah mendapatkan hasil audit stunting yang mana kasusnya dapat dijadikan pembelajaran dalam penanganan kasus stunting agar tidak muncul lagi kasus serupa.
Dalam arahannya, Hasto mengatakan ada sejumlah hal yang harus menjadi perhatian dalam audit kasus stunting. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Hal itu diantaranya, tujuan dari pelaksanaan audit kasus stunting adalah untuk mencari penyebab utama terjadinya risiko stunting pada catin, ibu hamil, ibu nifas, baduta/balita atau risiko terjadinya stunting pada baduta/balita.
“Perlu diurai faktor risiko dari masing-masing kelompok sasaran auditee secara spesifik dan dirumuskan bersama dalam bentuk program dan kegiatan yang dapat mengatasi risiko dimaksud. Hal penting yang juga menjadi tahapan audit kasus stunting adalah evaluasi rencana tindak lanjut, manfaat audit kasus stunting harus kembali kepada pergeseran status risiko audit dan bahkan penguatan panduan pendampingan keluarga berisiko stunting,” jelas Hasto.
Hasto menyebutkan adanya praktik baik berupa integrasi audit kasus stunting dengan program Bapak Asuh Anak Stunting. Audit kasus stunting telah memperkuat praktik berbagi pakai data di tingkat lapangan.
Kepala BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) Hasto Wardoyo
- VIVA/Muhamad Solihin