Sandra Dewi Keluhkan Polusi Udara Buruk, Sebut Anak Gampang Sakit

Sandra Dewi bersama dua putranya
Sumber :
  • IG @sandradewi88

JAKARTA – Artis Sandra Dewi turut mengungkapkan keluhannya atas polusi udara yang memburuk di Jakarta dan sekitarnya. Menurut artis berusia 40 tahun ini, polusi udara yang kian memburuk sangat berdampak pada kondisi kesehatan anak-anaknya yang rentan diterpa sakit.

Astrid Kuya Soroti Anggaran Pagar dan Laptop Sekolah di Kepulauan Seribu Capai Rp 1,4 M

"Aduh, iya nih, polusinya parah," ujar Sandra Dewi di sela-sela konferensi pers Konser Kejar Mimpi untuk Indonesia bersama CIMB Niaga, di Jakarta. Yuk, scroll untuk tahu cerita lengkapnya.

Pemain sinetron Cinta Indah ini menyebutkan bahwa kondisi kedua anaknya, Raphael dan Mikha Moeis kerap terganggu usai kabar polusi udara itu. Menurut istri Harvey Moeis itu, tingginya polusi membuat anaknya mudah diintai gejala penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).

Murid Tidur saat Jam Pelajaran, Guru Takut Negur: Nanti Dilaporin Polisi

"Dengan adanya polusi (udara) seperti ini mereka udah ada meler, ingusan, padahal enggak ngapa-ngapain," bebernya.

Ridwan Kamil Ingin Buat SMP dan SMA Negeri Dalam Satu Lokasi, Ini Alasannya

Sandra Dewi pun mengungkapkan bahwa kondisi polusi yang memburuk membuatnya mengharuskan anak-anak kembali rutin memakai masker. Sebab, anak-anaknya kerap beraktivitas di luar ruangan, termasuk saat belajar di sekolah.

"Terus mereka juga bilang kenapa kalau di outdoor harus pakai masker lagi, tadinya emang udah lepas masker," imbuhnya.

Pemain film Quickie Express itu lantas merasa kebingungan atas kondisi polusi udara yang menyergap menjelang program perjalanan sekolah anaknya. Terlebih, Sandra Dewi merasa bahwa kondisi anak jauh lebih rentan dibanding orang dewasa yang sudah lebih kuat bila terpapar polusi udara di Jakarta. Kekhawatirannya makin menjadi lantaran gejala penyakit sudah sering dialami kedua putranya.

"Jadi sebenarnya aku tuh bingung nanti anakku ada trip itu gimana itu, kan nanti menghirup (polusi) udara juga. Kalau kita sih udah gede mungkin udah oke, kalau mereka kan orang tubuhnya masih kecil gitu," ucap Sandra Dewi.

Sebelumnya, Konsultan kesehatan anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Bernie Endyarni Medise, SpA(K), MPH, menegaskan bahwa kasus ISPA mengintai anak-anak yang kerap terpapar pajanan polusi udara. Gejala ISPA yang kerap dialami anak, menurut dokter Bernie, cenderung pada batuk dan pilek yang sulit sembuh.

Kenali tanda batuk pada anak

Photo :
  • vstory

"Batuk pilek lebih banyak, tapi nggak demam ya. Lebih ke alergi polutan. Cukup banyak (anak yang mengalami)," ujar dokter spesialis anak ini dalam acara memperingati Hari Anak Nasional.

Dokter Bernie menambahkan bahwa kondisi ISPA ini tentu cukup mengganggu saat anak harus fokus belajar di sekolah. Namun, dokter Bernie menyebut bahwa anak yang kondisinya sehat agar bisa tetap bersekolah tanpa perlu mengubah kebijakan menjadi pembelajaran jarak jauh atau PJJ di tengah polusi buruk ini.

"Supaya anak ini harus terus bisa sekolah dong, jadinya mungkin perlunya pemerintah apa," jelas Bernie.

Lebih dalam, dokter Bernie menilai bahwa PJJ sendiri dinilai kurang efektif untuk memaksimalkan pembelajaran anak. Maka, perlu upaya menanggulangi polusi buruk pada anak sekolah ini harus dipikirkan oleh sektor pemerintah dalam jangka pendek dan panjang. Ia mencontohkan dengan mengadakan transportasi umum yang nyaman sehingga dapat mengurangi pemakaian kendaraan pribadi sehingga meminimalisir polusi.

Ilustrasi garis polisi.

Polisi Ungkap Kondisi Bocah 7 Tahun yang Disekap di Dalam Pospol Pejaten Jaksel

Pelaku dan korban sudah dievakuasi.

img_title
VIVA.co.id
28 Oktober 2024