Ukur Tinggi Badan Anak Penting untuk Cegah Stunting, Begini Caranya yang Benar

Ilustrasi balita.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

Jakarta, VIVA – Stunting adalah masalah kesehatan serius yang dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), stunting adalah panjang atau tinggi badan yang berada di bawah minus 2 Z-score menurut kurva tinggi badan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Tangisan Haru hingga Respon Richard Kevin Saat Putri Cut Tari Jadi Pemenang Gadis Sampul 2024

Hal ini disebabkan oleh malnutrisi kronis yang dapat diperburuk oleh infeksi berulang atau penyakit kronis lainnya. Anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, Dr. Cut Nurul Hafifah, SpA(K), menegaskan pentingnya pemantauan tinggi badan untuk mengidentifikasi dan mencegah stunting. Scroll untuk info selengkapnya, yuk!

“Seorang anak yang pendek belum tentu stunting, tetapi jika sudah stunting, pasti mereka pendek. Kita perlu mencari tahu penyebabnya, apakah kurang nutrisi atau faktor lainnya,” ujar Dr. Cut Nurul Hafifah dalam seminar daring tentang Nutrisi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Selasa 29 Oktober 2024.

Fakta-fakta Remaja Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Korban Ditusuk Tengah Malam

Ilustrasi anak tak mau makan, anak menangis

Photo :
  • Unsplash

Pentingnya Nutrisi di 1000 Hari Pertama Kehidupan
Stunting dapat terjadi pada periode manapun dalam 1000 hari pertama kehidupan, termasuk pada bayi baru lahir. Data menunjukkan bahwa sekitar 33 persen bayi baru lahir mengalami stunting, sementara 12,3 persen bayi yang mendapat ASI eksklusif dan 20 persen saat MPASI juga berisiko mengalami stunting.

Polisi Lakukan Olah TKP Lanjutan Kasus Anak Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus

“Jika kita tidak mencegah stunting, anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan otak di masa kecilnya akan menghadapi tantangan besar di masa depan,” tambah Cut Nurul.

Anak-anak yang mengalami stunting seringkali memiliki IQ rata-rata sekitar 70, yang dapat membatasi kemampuan mereka untuk melanjutkan pendidikan.

Dampak Jangka Panjang Stunting
Stunting tidak hanya berdampak pada perkembangan fisik, tetapi juga memengaruhi perkembangan kognitif anak. Anak-anak yang stunting cenderung mengalami kesulitan dalam pendidikan, seringkali hanya mampu menyelesaikan hingga tingkat SMP.

Ketika mereka mencapai usia dewasa, mereka berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

“Ketika mereka dewasa, jika mereka memiliki akses yang lebih baik terhadap makanan, mereka akan lebih mudah mengalami obesitas dan berbagai penyakit terkait,” ungkapnya.

Cara Mencegah Stunting
Salah satu langkah paling efektif dalam mencegah stunting adalah dengan memantau pertumbuhan yang benar. Pemantauan pertumbuhan harus dimulai dengan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan yang akurat.

Bayi harus ditimbang dalam kondisi telanjang untuk memastikan hasil yang akurat. Setelah usia dua tahun, anak dapat ditimbang dengan pakaian tipis. Selain itu, penting untuk meminta pengukuran tinggi badan ketika berkunjung ke fasilitas kesehatan.

“Seringkali, kita melihat orangtua hanya menimbang berat badan tanpa mengukur tinggi badan anak. Ini tidak cukup,” tuturnya.

Pengukuran Tinggi Badan yang Tepat
Mengukur tinggi badan anak harus dilakukan dengan benar. Anak-anak di atas dua tahun harus diukur sambil berdiri, tanpa sepatu atau aksesoris yang dapat mengganggu hasil pengukuran. Pengukuran tinggi badan harus dilakukan oleh dua orang untuk memastikan keakuratan.

“Posisi pengukuran sangat penting, kita perlu memerhatikan lima titik, yaitu belakang kepala, bahu, bokong, betis, dan tumit,” jelasnya.

Selain pengukuran tinggi badan, pengukuran lingkar kepala juga penting dilakukan hingga anak berusia dua tahun. Ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan otak anak. Jika lingkar kepala anak sesuai dengan usianya, itu menunjukkan bahwa perkembangan otak mereka baik.

Setelah melakukan pengukuran, orangtua harus mencatat data pertumbuhan anak.

“Setiap orangtua harus memiliki catatan pertumbuhan anak mereka dan tidak lupa dengan berat badan lahir serta berat badan pada usia satu tahun,” tegasnya.

Menggunakan buku kesehatan ibu dan anak untuk mencatat pertumbuhan anak sangat penting agar orangtua dapat memantau perkembangan anak sesuai dengan kurva pertumbuhan WHO.

“Pencegahan stunting sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan berkembang optimal. Dengan pemantauan pertumbuhan yang tepat, pengukuran tinggi badan yang akurat, dan perhatian terhadap nutrisi, kita dapat membantu anak-anak mencapai potensi mereka,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya