Cara Menghitung Usia dan Perkembangan Bayi Prematur

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Umumya, bayi prematur mempunyai berat lahir yang rendah. Tetapi, bukan tidak mungkin bayi cukup bulan kadang lahir dengan berat lahir rendah yang disebabkan faktor ibu, janin, atau plasentanya.

Pakar Gizi Paparkan Pentingnya Zat Besi untuk Pertumbuhan Fisik dan Kognitif Anak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Bayi Prematur, DR. Dr. Rinawati Rohsiswatmo Sp.A (K) menyebutkan bahwa penting untuk mengetahui usia dan memantau perkembangan bayi. Karena, setiap pertumbuhannya mesti disesuaikan dengan usia bayi tersebut.

"Jadi, pemantauan usia itu penting apakah dengan usia segini berat dan kemampuan sudah sesuai, jadi tidak boleh dibandingkan dengan anak yang lahir secara umum," ungkapnya kepada VIVA.co.id di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Mana yang Lebih Baik Antara Susu UHT dan Susu Formula untuk Anak? Begini Kata Pakar Gizi

Dia menjelaskan bahwa pemantauan tersebut idealnya dilakukan hingga anak berusia enam tahun, meski di beberapa negara Eropa sendiri, Rina menyebut pemantauan dilakukan hingga delapan tahun

"Sampai enam tahun pemantauannya. Jadi, dua tahun itu (pemantauan pertumbuhan) otaknya sudah selesai, tetapi kejiwaan harus tetap tumbuh. (Kemudian pertumbuhan) mata (dan telinga) itu satu tahun, kemudian fisik dan psikisnya jalan terus kepintaran dan kepandaian juga demikian," kata dia.

Pakar Gizi Klinik Sebut Anemia Defisiensi Besi Bisa Sebabkan Masalah Serius pada Anak

Di samping itu, peran ibu di sini super ekstra untuk mengejar ketertinggalan dan menyesuiakan perkembangan dengan usia tumbuh anak tersebut. Menurut Rina, pemantauan penyesuaian usia sangat penting dilakukan.

"Sekarang, kita ajarkan harus lihat grafik pertumbuhan dan perkembangannya. Jadi, ada berat terhadap umurnya. Jadi, kalau ada titik mulai melenceng ini karena apa, dokter yang baik harus mengetahui dan mencari solusinya," ungkap dia. (asp)

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Banyak Anak ke Sekolah Tak Sarapan, Ahli Gizi: Padahal Bisa Dukung Prestasi Akademik

Sarapan dengan gizi seimbang menjadi langkah awal yang sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Sayangnya, kegiatan sarapan belum menjadi kebiasaan rutin.

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024