Penanganan Sederhana untuk Anak Hiperaktif

Ilustrasi ibu dan anak bermain
Sumber :
  • Pixabay/ golso

VIVA.co.id – Hiperaktif ternyata merupakan sebuah gangguan perkembangan. Biasanya, disertai dengan gangguan pemusatan perhatian. Mereka yang memiliki kondisi ini, tidak bisa diabaikan, karena berdampak buruk terhadap performa serta kepercayaan dirinya.

Attention Deficit & Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan sebuah gangguan perkembangan pada anak. Gejala yang ditampilkan, terlihat sangat khas.

"Biasanya anak hiperaktif itu selalu bergerak, gelisah, banyak bicara, dan selalu interupsi. Tanda pada gangguan pemusatan perhatian yaitu gagal perhatikan detail, pelupa, dan sulit fokus," ujar psikiater dr. Gitayanti Hadisukanto, Sp.KJ (K), dalam diskusi media RS Pondok Indah, di kawasan Senopati, Jakarta, Kamis 23 Maret 2017.

Tidak jarang dampak yang dirasakan cenderung beragam, mulai dari masalah sosialisasi, prestasi menurun, rendah diri, kenakalan remaja, gangguan perilaku, serta bahaya narkoba yang mengintai.

"Terutama pada remaja, terlihat dari kenakalan yang dilakukan seperti merokok atau pemakaian napza. Bahkan terlihat juga dari prestasinya yang buruk akibat kesulitan fokus," kata dia.

Untuk meringankan gejala dan dampak tersebut, selain dilakukan terapi, orangtua bisa melakukan beberapa hal sederhana di rumah dan sekolah.

"Misal di sekolah, minta agar dia duduk dekat guru, biar lebih fokus. Kalau di rumah, orangtua bisa memberikan fokus dengan cara melakukan instruksi yang perlahan serta tidak terburu-buru menyuruh anak mengerjakan pekerjaan rumah," ujarnya.

Efek Positif Sentuhan Ibu pada Anak Berkebutuhan Khusus
Ilustrasi anak yang mengalami bullying.

Pukul Anak di Pantat, Ketua Klub Sekolah Diminta Mundur

Anak yang dipukul itu ternyata menderita ADHD.

img_title
VIVA.co.id
4 Juni 2018