Kiat Mengasah Sosialisasi Anak Sejak Dini

Ilustrasi orangtua dan anak.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Kemampuan sosialisasi seorang anak ternyata dapat dilatih sejak usia dini. Namun, ada beberapa teknis stimulasi yang harus dilakukan orangtua.

Kenali Tanda-tanda Kemampuan Sosial Anak Umur 1-6 Tahun

Psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani mengatakan bahwa stimulasi tersebut bisa dilakukan sejak dini, yakni mulai anak usia 1-6 tahun. Pada tahap awal, dengan membangun kedekatan dengan orangtua. Selain itu, membangun rasa percaya kepada orangtua dan kemandirian diri anak.

Tahap berikutnya, mengenalkan emosi kepada anak. Karena itu, orangtua harus lebih sensitif mengenali emosi anak. Selain itu, mengenalkan anak untuk dapat menjaga diri sendiri, seperti memberikan aturan sebelum anak melakukan aktivitasnya.

Indonesian Students Victim of Germany Human Trafficking Mostly In Debt

"Kalau ada aturan atau negosiasi (konsekuensi) jangan dilakukan setelah kejadian. Akan ada hal-hal yang tidak menguntungkan yang dapat terjadi," ucapnya di Jakarta, Sabtu, 29 Juli 2017.

Orangtua juga mulai mengembangkan kemampuan komunikasi, yang terdiri dari reseptif dan ekspresif. Menurut Anna, anak usia 1-2 tahun paham instruksi tunggal dengan menyebutkan 2-3 kata-kata dan anak usia 2-3 tahun paham instruksi majemuk dengan mengucapkan kalimat dua kata.

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran

Sementara usia 3-4 tahun, anak paham apa, siapa, di mana dengan kemampuan mengucapkan kalimat 3-5 kata. Usia 4-5 tahun, anak paham cerita dengan kemampuan bercerita singkat.

"Cara mengembangkan komunikasi orangtua bisa ajak bicara bercerita dan bernyanyi. Kemudian, tahap selanjutnya orangtua bisa suka bertanya dan mendengarkan ocehan anak walaupun ceritanya belum teratur. Jangan orangtuanya sendiri yang bawel," tuturnya.

Tahap berikutnya, latih kefokusan atau konsentrasi dan imajinasi. Terakhir adalah dengan mengenalkan rasa empati kepada anak yang dilakukan oleh orangtua agar dapat dicontoh.

"Untuk melatih fokus dan imajinasi, orangtua dapat melatihnya dengan memancing anak untuk bercerita versi sendiri dari suatu gambar dan dapat berikan mainan, tapi tidak secara sekaligus," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya