Hindari Kata 'Jangan' Saat Larang Anak Lakukan Sesuatu

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/ Eelementus

VIVA.co.id – Kata "jangan" sering sekali digunakan para orangtua saat melarang buah hati melakukan ini dan itu. Namun, tahukah Anda menggunakan kata "jangan" malah membuat anak terpacu untuk melakukan kegiatan atau hal yang dilarang.

Nikita Mirzani Nilai Kelakuan Lolly Semakin Memperburuk Keadaan

Menurut penelitian, menggunakan kata "jangan" saat melarang si kecil melakukan sesuatu, dapat menimbulkan keraguan kepada sang anak, seperti yang dilansir dari buku parenting Hello! Moonella karangan Moonella Sunshine Jo. Dalam buku ini diungkapkan, selain menimbulkan keraguan, menggunakan kata "jangan" dapat membuat anak semakin melawan ketika dilarang.

Ketika melarang sang buah hati, kata "jangan" dapat diganti dengan kalimat yang lebih lembut. Misalnya, ketika buah hati menaruh sampah sembarangan, sebaiknya mengucapkan, "Sampahnya dibuang di tempat sampah, ya. Kalau buang sembarangan tidak baik." Atau, ketika si kecil sedang gemar mencoret-coret dinding, Anda dapat nasihati dengan kalimat, "Kalau mau menggambar, di kertas ya sayang..."

Lolly Ngaku Bakal Berkarier di Indonesia, Ingin Buat Nikita Mirzani Bangga

Dengan menggunakan kata-kata dan kalimat halus penuh dengan kasih sayang, akan membuat anak lebih memperhatikan, dan memahami apa yang Anda ajarkan.

Psikolog, Ratih Ibrahim pun mengatakan bahwa mengucapkan kata "jangan" saat melarang si kecil melakukan sesuatu bisa berdampak buruk pada anak. Salah satunya, anak bisa takut bereksplorasi.

Ada Apa dengan Lolly? Ungkapan Capek dan Keinginan Hidup Tenang Jadi Sorotan

“Memperbolehkan si kecil bereksplorasi merupakan salah satu wujud cinta bunda dan ayah. Kepercayaan diri orangtua dapat mendorong si kecil untuk berani dan mandiri, sehingga semakin terbuka kesempatan untuk mereka belajar hal-hal baru dan mengembangkan dirinya," ujar Ratih.

Ratih melanjutkan, mendukung eksplorasi anak menjadi penting karena pada masa pertumbuhan eksplorasi juga merupakan stimulasi bagi perkembangan si kecil.

"Kalau dibilang ‘jangan’, anak kita jadi takut bereksplorasi. Jadi ‘iya boleh’, asal dengan tetap diperhatikan. Stimulasi yang positif membuat anak kita bisa bereksplorasi dengan asyik," kata Ratih.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya