7 Keajaiban yang Terjadi pada Otak dan Tubuh Anak saat Tidur

Ilustrasi anak
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – 'Saya akan melakukan apa pun demi anak saya sehat dan tumbuh optimal'. Demikian keinginan setiap orangtua pada anaknya. Kemudian anak-anak didaftarkan klub sepak bola, les berenang, kursus balet, di samping memenuhi kebutuhan tubuhnya dengan makanan bergizi seimbang. Benar, kegiatan yang anak lakukan akan melatih setiap aspek kecerdasannya.

Chelsea Olivia dan Sandra Dewi Bagikan Rahasia Tidur Anak yang Berkualitas

Akan tetapi, satu hal mendasar yang jangan sampai luput dari perhatian orangtua, yaitu waktu tidur yang cukup. Hindari membuat anak terlalu sibuk hingga mengorbankan waktu tidurnya.

Penelitian menemukan bahwa tidur yang cukup sangat penting untuk kesehatan fisik, kognitif, dan emosional anak. Hal itu dikatakan Kiran Maski, M.D., seorang dokter spesialis saraf anak-anak di Rumah Sakit Anak Boston.

Tips Bikin Anak Nyenyak Tidur saat Listrik Padam

Menurut Kiran, seperti dilansir dari laman Parents, "Kurang tidur telah terbukti menjadi pencetus tekanan darah tinggi, obesitas, resistensi insulin, gangguan mood, masalah konsentrasi, dan banyak lagi."

Selanjutnya, Kiran mengatakan bahwa selama anak tidur, ada kinerja menakjubkan yang terjadi pada otak dan tubuhnya. Antara lain:

Aneh, Tidur dengan Kaus Kaki Basah Ternyata Bermanfaat

1. Otak anak memilah informasi
“Tidur adalah waktu utama bagi otak untuk mengolah materi pelajaran. Anak memilah semua informasi yang dia temukan sepanjang hari, menyingkirkan apa yang tidak dia butuhkan, dan mempertahankan yang berkesan," kata Reut Gruber, Ph.D., psikolog dan direktur Attention Behaviour and Sleep Lab di Douglas Mental Health University Institute, Montreal.

Sebuah studi yang dipimpin oleh Dr. Gruber tentang anak-anak usia 7 sampai 11 tahun menghubungkan tidur nyenyak dengan nilai matematika dan bahasa yang lebih tinggi. Dua hal itu menjadi prediktor kuat keberhasilan belajar dan akademis anak di kemudian hari.

2. Tulangnya tumbuh semakin tinggi
"Kami percaya bahwa tulang melakukan sebagian besar pertumbuhan mereka di malam hari," kata Ken Noonan, M.D., ahli ediologi anak-anak di Rumah Sakit Anak Keluarga Amerika, di Madison, Wisconsin.

Penelitiannya tentang bayi domba menemukan bahwa lempeng pertumbuhan di kaki mereka tidak banyak bergerak pada siang hari, saat anak-anak domba berdiri, namun pada malam hari, saat mereka berbaring dan tekanan berat badan mereka tidak lagi menjadi faktor, lempeng pertumbuhan mereka terbuka. “Fenomena yang sama mungkin ada pada manusia,” kata Dr. Noonan.

3. Ikatan emosional didapat dari mimpi
Mimpi dapat membantu menavigasi kehidupan menuju kesuksesan. Mimpi juga dapat memengaruhi kognisi, kesehatan mental, pertumbuhan emosional, dan banyak lagi.

"Pada anak-anak, mimpi membantu mempromosikan keterikatan," kata Patrick McNamara, Ph.D., penulis buku Nightmares. "Anak-anak pasti bermimpi tentang anggota keluarga mereka, dan kami berpikir bahwa mimpi itu memfasilitasi interaksi emosional positif saat mereka terjaga."


4. Terhindar dari obesitas
Penelitian telah menemukan bahwa untuk setiap peningkatan tidur selama satu jam, risiko menjadi obesitas menurun untuk anak-anak dari semua umur. Dalam sebuah penelitian terhadap anak-anak usia 5 sampai 11, mereka yang tidur kurang dari sepuluh jam sehari, berisiko lima kali lebih besar mengalami kelebihan berat badan, dibanding anak-anak yang tidur setidaknya 12 jam.

5. Daya fokus dan konsentrasi lebih baik
Dengan kata lain, kualitas tidur mengakibatkan masalah konsentrasi dan hiperaktif," kata Lisa Medalie, Psy.D., direktur Program Insomnia Pediatrik di The University of Chicago. Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak cukup tidur dengan nyenyak.

6. Jantungnya semakin kuat
Tidur yang cukup melindungi anak-anak dari tekanan darah tinggi, resistensi insulin, dan faktor risiko penyakit jantung lainnya.

“Penelitian menunjukkan bahwa durasi tidur yang lebih pendek meningkatkan tingkat biomarker inflamasi yang disebut protein C-reaktif, yang berkontribusi terhadap tekanan darah tinggi dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular,” kata Elizabeth Cespedes Feliciano, Sc.D., seorang epidemiologi penyakit kronis di Divisi Riset Kaiser Permanente Northern California.

7. Tidur sama fungsinya dengan recharge energi
Pada malam hari, otak anak melepaskan zat kimia yang mendukung perbaikan sistem kekebalan tubuh. Ini termasuk sitokin, molekul yang mengarahkan sel kekebalan ke daerah infeksi atau pembengkakan.

Sebuah studi di Jerman adalah menunjukkan manfaat spesifik pada manusia, satu malam setelah ia divaksinasi: Subjek yang tidur di malam hari setelah vaksin hepatitis A menghasilkan respons kekebalan dua kali lebih kuat setelah empat minggu.

Sebaliknya mereka yang kurang tidur, dikaitkan dengan kadar kortisol tinggi, yang memicu hormon stres dan mengurangi pengaktifan sistem kekebalan tubuh, yang dapat menghalangi penyembuhan.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya