Kawasan Seribu Rumah Gadang Menuju Warisan Budaya Dunia

Kawasan Seribu Rumah Gadang yang berada di Jorong Koto Baru
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Memiliki tiga unsur yang menjadi syarat mutlak sebuah destinasi wisata berkelas dunia, yakni aktraksi, akses, dan sumber daya pariwisata, membuat Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat optimistis, upaya menjadikan kawasan objek wisata Seribu Rumah Gadang sebagai salah satu situs warisan Dunia yang diakui UNESCO bakal terwujud.

Asia Business Council 2024, Menko Airlangga Kasih Bukti Ketahanan Ekonomi Indonesia

Bahkan, selain melakukan sejumlah pembenahan, Pemkab setempat telah menggandeng tim dari University of Malaya, Kuala Lumpur, yang beranggotakan tujuh orang dari jurusan arsitektur. Satu di antaranya merupakan anggota tim penilai UNESCO.

Tim tersebut dijadwalkan akan tiba di Solok Selatan pada 30 Januari 2018. Mereka akan menjadi pembicara dalam forum group discussion tentang peluang seribu rumah gadang menjadi warisan budaya dunia. Tim tersebut juga akan melihat langsung mengunjungi lokasi Seribu Rumah Gadang.

Menjelajahi Warisan Budaya Minangkabau di Museum Bustanil Arifin Padang Panjang

Nofrins Napilus, salah satu penggiat kepariwisataan mengatakan, upaya Pemerintah Kabupaten dalam mengembangkan, dan mengusulkan objek wisata kawasan Seribu Rumah Gadang, sudah tepat.

Menurut Nofrins, objek wisata Seribu Rumah Gadang sangat potensial. Di sana, tidak hanya menonjolkan arsitektur rumah gadang saja, tetapi juga tentang sejarah panjangnya, kenapa semua bentuk dan jenis rumah gadang di Sumatera Barat ada di sana.

Sosok Ratu Judi Dunia yang Ternyata dari Israel, Miliki Harta Ratusan Triliun

Di Seribu rumah Gadang, pengunjung juga dapat memahami secara detail soal arsitektur, maupun kegunaan, dan sejarah rumah adat Minangkabau ini.

"Kita selaku pegiat kepariwisataan sangat mendukung upaya pemerintah setempat mengembangkan, mengusulkan sebagai salah satu warisan dunia, dan menjadikan kawasan seribu rumah gadang sebagai destinasi unggulan di Sumatera Barat," kata Nofrins Napilus, Kamis 25 Januari 2018.

Nofrins menilai, langkah Pemkab Solok Selatan menggandeng tim dari Malaya, Malaysia itu sangat bagus. Sebab, satu dari tujuh orang utusan itu merupakan anggota tim penilai dari UNESCO. Jadi, secara otomatis dia akan tahu apa saja harus disiapkan, dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan nanti untuk mewujudkan itu semua.

"Jika Seribu Rumah Gadang sudah berstatus warisan dunia, keuntungan pertama adalah adanya promosi ke seluruh dunia oleh UNESCO, bantuan yang mengalir untuk restorasi, dan pengembangan fasilitas, baik dari dalam maupun luar negeri itu biasanya akan lebih mudah. Semua warisan dunia biasanya jadi objek wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi," ujar Nofrins.

Sebelumya, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengapresiasi dan mendukung penuh upaya Pemkab Solok Selatan menjadikan kawasan Seribu Rumah Gadang sebagai salah satu situs warisan dunia.

Menurut Arief, tiga dari sepuluh kriteria yang menjadi syarat destinasi wisata kelas dunia sudah ada di kawasan Seribu Rumah Gadang ini. Tiga kriteria tersebut, yakni atraksi, akses, dan sumber daya pariwisata.

"Maka dari itu kawasan Seribu Rumah Gadang memang layak untuk didaftarkan menjadi salah situs warisan dunia. Pemerintah pusat dalam hal ini, akan mendukung penuh upaya tersebut," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya