- VIVA/Maria Margaretha Delviera
VIVA – Pusat Peragaan Iptek Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi di TMII, Jakarta Timur jadi lokasi acara peneropongan langsung Gerhana Bulan Total pada 31 Januari 2018.
Terpantau lebih dari 400 warga hadir untuk berburu fenomena langka yang terakhir terjadi pada 31 Maret 1886 tersebut. Antrean panjang mengular di depan tiga teropong yang disediakan. Tidak sedikit juga warga yang membawa lensa teleskop sendiri untuk mengabadikan Super Blood Moon dari kamera mereka.
Pengunjung yang tidak tahan untuk mengantre juga bisa menyaksikan peneropongan Bulan yang disiarkan live lewat layar. Selain menyaksikan peneropongan, mayoritas pengunjung yang datang bersama anak-anak juga mengikuti science show dan salat berjamaah di lantai dua gedung PP-IPTEK.
“Iya sengaja datang karena penasaran. Di sini juga lingkungannya enak, tadi datang dari jam 4 sore, anak main bola dulu. Saya nemenin aja, enggak kuat ngantri teropong,” tutur Raja, salah satu pengunjung yang hadir bersama keluarga dari Lebak Bulus.
2 Gerhana di Ramadhan 2024 Tanda Datangnya Imam Mahdi? Ini Kata Buya Yahya
Farahhati Mumtahana, seorang peneliti dari Pusat Riset Antariksa di Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, mengungkapkan bahwa di bulan Ramadhan ada 2 Gerhana
