Imlek, Liburan ke Belitung Ada Tambahan Kursi Pesawat

Persiapan perayaan Imlek - Tahun Baru Cina - klenteng
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Risky Andrianto

VIVA – Libur panjang pekan depan, yang bertepatan dengan perayaan Imlek, sering dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berwisata ke luar kota. Tidak sedikit dari mereka akan mengunjungi beberapa daerah menggunakan pesawat terbang.

Citilink Lakukan Ekspansi Bisnis di Pulau Dewata

Melihat pola tersebut, maskapai Citilink Indonesia telah menyiapkan penerbangan tambahan guna mengantisipasi lonjakan penumpang pada libur Imlek yang jatuh pada Jumat 16 Februari 2018.

"Selama periode libur Imlek dan long weekend yang dimulai sejak tanggal 11-24 Februari 2018, kami akan menyiapkan 15.480 kursi tambahan untuk mengakomodir kebutuhan terbang penumpang, yang akan merayakan Imlek atau berlibur," kata Vice President Corporate Communication Citilink Indonesia, Benny S Butarbutar, seperti yang dikutip dari siaran pers yang diterima VIVA, Kamis 8 Februari 2018.

Viral Pengunjung Mal Padati Perayaan Imlek di Bandung

Penambahan penerbangan itu difokuskan pada tiga destinasi utama yang ramai pada libur Imlek, yakni Tanjung Pandan (Belitung), Pangkal Pinang, dan Pontianak.

"Penerbangan di ketiga rute tersebut masing-masing mendapatkan penambahan satu frekuensi menjadi dua kali sehari,” kata dia.

Bikin Imlek Penuh Keberuntungan dengan 9 Bunga dan Tanaman Ini

Memasuki libur Imlek tahun 2018, peningkatan pemesanan mulai terlihat sejak penjualan penerbangan ekstra sudah mulai diberlakukan pada awal pekan ini.

Pemesanan tiket terlihat meningkat, namun kemungkinan terjadinya lonjakan penumpang sudah diantisipasi dengan penambahan penerbangan tambahan, khususnya pada tiga destinasi padat, yaitu Tanjung Pandan, Pangkalpinang, dan Pontianak.

Sebelumnya, rata-rata okupasi penerbangan di tiga destinasi tersebut mencapai 70 persen, diperkirakan pada liburan Imlek mendatang angka tersebut akan melonjak hingga 95 hingga 100 persen.

Di sisi lain, Citilink tidak akan memberlakukan penambahan frekuensi penerbangan ke destinasi seperti Denpasar, Surabaya, dan Medan. Mengingat, kata dia, karena frekuensi penerbangan masih dapat menampung permintaan pasar yang ada.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya