- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Jelang perayaan Imlek yang jatuh pada Jumat, 16 Februari pekan depan. Beberapa pengurus vihara Dharma Jaya Toasebio yang terletak di Jalan Kemenangan III, Glodok Jakarta Barat melakukan ritual membersihkan patung dewa dan dewi.
Salah satu pengurus klenteng, Hartanto Wijaya, yang ditemui VIVA di lokasi menjelaskan, bahwa ritual pembersihan ini dilakukan sebelum datangnya tahun baru Imlek. Pembersihan ini juga disebut sebagai ritual kimsin.
Dalam kepercayaan Tionghoa, ritual setahun sekali ini dilakukan pada tanggal 24 bulan 12 penanggalan China, di mana roh dewa dewi diyakini pergi ke langit untuk melaporkan amal perbuatan manusia di bumi selama setahun.
"Karena saat ini patungnya kosong kita bersihkan, tapi nanti pada tanggal empat bulan satu penanggalan China, tiga hari setelah Imlek datang lagi, tugas lagi. Kita orang enggak berani bersihin (kalau rohnya sudah kembali)," kata dia di Jakarta, Jumat 26 Februari 2018.
Ritual tersebut dilakukan dengan cara membasuh patung dengan air dan sabun kemudian dibilas lagi dengan air yang telah dicampur oleh beberapa jenis bunga dan kemudian dikeringkan menggunakan lap bersih. "Biar bersih nanti juga akan dikembalikan ke tempatnya semula," kata dia.
Dia melanjutkan, sebelum melakukan ritual ini pada malam harinya para pengurus yang akan memandikan patung dewa dewi akan melakukan sembahyang tepat pukul 12 malam. "Sebelum ini jam 12 malam kami antar mereka (sembayang). Dalam sembayang itu juga kami minta keberkahan, kedamaian untuk tahun baru," ujarnya.
Orang-orang yang memandikannya pun kata dia juga harus dalam keadaan bersih. Wanita tidak boleh dalam keadaan menstruasi dan laki-laki tidak boleh melakukan hubungan suami-istri sehari sebelumnya. "Dianjurkan wanita enggak boleh pas halangan, pria keramas, serta enggak 'nyampur' dulu," ujar dia. (mus)