Wisata Alam dan Sejarah di Kawasan Geopark Silokek

Keindahan pemandangan Silokek di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Menempuh jarak sekitar 145 kilometer atau empat jam perjalanan darat dari kota Padang, Anda akan menemui satu dari sekian banyak objek wisata di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Objek wisata yang tentu saja mampu menghipnotis para pengunjung dengan keindahan serta udara nan sejuk ini bernama Silokek.

Virus Corona Belum Berdampak Serius terhadap Pariwisata Sumbar

Di Silokek Anda akan menjumpai air terjun, pasir putih, sungai, dan sejumlah ngalau (gua), baik yang vertikal maupun horizontal. Gua di Silokek ini akan membawa Anda menikmati keindahan stalagmit dan stalaktit nan sungguh indah.

Nama Silokek diambil dari nama nagari (desa) Silokek, berlokasi di pinggiran hutan, membuat Silokek memiliki potensi wisata yang sangat tinggi. Tak hanya itu, di Silokek terdapat wisata budaya lokomotif uap peninggalan Jepang. 

Genjot Wisata Bahari, Sumbar Bisa Jadi Destinasi Unggulan di Sumatera

Bahkan sampai saat ini kabarnya masih ada romusha, sebutan untuk buruh yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang, yang masih hidup. 

Jadi, di Silokek Anda tidak hanya dapat menikmati sajian panorama yang indah, namun juga dapat merambah ilmu pengetahuan tentang sejarah, khususnya tentang romusha ini. Konon, dahulu ribuan romusha dipaksa membelah sebagian hutan Sijunjung untuk membuat jalur kereta api dari Sijunjung ke Pekanbaru.

Ada Destinasi Baru, Kampung Warna-warni Bernuansa Jokowi

Silokek telah ditetapkan menjadi kawasan geopark nasional oleh Pemerintah Kabupaten Sijunjung. Dengan panorama yang eksotik, warisan geologi, serta memiliki budaya, keragaman fauna dan floranya, Silokek merupakan aset pariwisata yang tak ternilai. 

Tak tanggung-tanggung, pemerintah setempat menggandeng Universitas Andalas untuk merancang Silokek Nasional Geopark. Konsep geopark mengacu pada pengembangan kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi luar biasa, dengan masyarakat berperan serta secara aktif melindungi warisan alam, termasuk nilai-nilai arkeologi, ekologi, dan budaya. 

Menurut Febrin Anas Ismail, salah satu tim perancang kawasan geopark nasional dari Universitas Andalas, tiga nilai yakni arkeologi, ekologi, dan budaya yang dimiliki oleh Kabupaten Sijunjung, khususnya Silokek ini, menjadi dasar bagi  pengembangan taman nasional di Kabupaten Sijunjung. Diharapkan nantinya, juga bisa memberikan kontribusi untuk pengembangan wisata di Sumatera Barat. 

Nah, bagi Anda yang penasaran seperti apa rupa panorama Silokek ini, jangan ragu untuk menyempatkan diri berkunjung ke objek wisata ini. Soal akses, kini lebih gampang dan mudah dilalui.

Usai dihantam longsor beberapa waktu lalu, ruas jalan yang menghubungkan wilayah Muaro dengan Silokek, saat ini sudah kembali bagus dan bisa dilalui. Jalan ini, selain memudahkan para wisatawan yang ingin menikmati keindahan panorama Silokek, juga diharapkan mampu membuka peluang bagi pengembangan perekonomian masyarakat setempat melalui berbagai program yang dicanangkan oleh pemerintah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya