- Rawpixel
VIVA – Menikmati waktu untuk berlibur di sela-sela padatnya rutinitas pekerjaan adalah sesuatu yang menyenangkan. Bisa bebas dari beban pekerjaan yang menumpuk, sekaligus menyegarkan otak.
Tetapi, perjalanan yang menyenangkan bisa berubah menjadi sebuah bencana, jika Anda tidak melakukan perencanaan yang baik. Karena itu, ketika hendak memutuskan untuk berlibur Anda perlu membuat itinerary, atau rencana perjalanan selama liburan.
Ini dilakukan selain untuk memudahkan Anda dalam mengatur biaya perjalanan, juga membantu Anda menentukan prioritas selama mengunjungi destinasi wisata Anda.
Itinerary sendiri berisi tentang destinasi mana yang akan dikunjungi, berapa lama akan berada di sana, tempat-tempat apa yang akan dikunjungi. Bagaimana dan berapa harga yang dibutuhkan untuk mencapai satu objek wisata.
Nah, untuk dapat membuat itinerary yang tepat, Anda bisa menerapkan beberapa tips dari travel blogger travelmulu.com, Ananda Rasulia Wirawan, berikut ini, agar perjalanan wisata Anda sukses dan mendapat pengalaman yang luar biasa.
Menurut dia, hal utama yang harus diperhatikan adalah menentukan jumlah hari dan gaya bepergian. Apakah Anda berniat untuk liburan ala backpacker atau sedikit lebih mewah.
"Selain itu juga harus diperhatikan akan pergi dengan berapa banyak orang atau justru pergi sendiri. Karena ini akan menentukan destinasi apa saja yang cocok saya datangi, dan tentu saja tentang anggaran," ungkap dia kepada VIVA melalui surel.
Dia mencontohkan, ketika memilih solo trip Anda bisa menentukan destinasi yang sesuai dengan minat Anda.
"Misal saat solo trip, saya akan menentukan destinasi yang lebih ekstrem yang bisa saya jelajahi hanya berdua dengan guide atau ojek. Misal saat saya ke Waerebo Flores. Tetapi akan berbeda saat saya akan traveling dengan keluarga, misal dengan orang tua dan sepupu. Saya akan menentukan destinasi yang lebih santai dan mudah diakses, misalnya liburan ke Bali," terang dia.
Selain itu, hal kedua yang harus diperhatikan saat menyusun itinerary ialah mencari inspirasi di media sosial seperti instagram atau blog milik travel blogger untuk mencari inspirasi destinasi yang menarik untuk dikunjungi.
"Kalau saya memang tidak suka yang terlalu mainstream, seperti tempat-tempat ikonik, karena pasti ramai dan sudah terbayang atraksinya. Saya lebih suka sesuatu yang baru, misal pantai baru yang masih sepi atau tempat makan unik yang instagramable," jelas dia.
Selain itu, untuk melakukan perjalanan juga harus sesuai dengan kemampuan. Untuk itu perlu menentukan bujet yang akan dikeluarkan.
"Biasanya saya akan menentukan bujet, lalu pergi ke destinasi sesuai bujet yang ada dan sesuai dengan mood saya ingin ke pantai (saat musim panas) atau ke gunung (saat sedang musim dingin)," kata dia. (ase)
