Syarat Sukses Jadi Travel Blogger, Harus Beda dari yang Lain

Ilustrasi traveling.
Sumber :
  • Pixabay/Pexels

VIVA – Profesi travel blogger menjadi impian banyak generasi masa kini. Pekerjaan ini memungkinkan Anda bekerja sambil menikmati keindahan alam dalam perjalanan ke berbagai destinasi wisata.

Tips Jitu untuk Jadi Influencer

Salah satu travel blogger kenamaan, Asoka Remadja, menyebutkan bahwa kini semua orang bisa menjadi traveler apalagi dengan adanya perkembangan teknologi yang membantu mewujudkan hal itu.

"Semua orang bisa jadi travel blogger, bisa banget asal konsisten," ungkap dia pada VIVA dalam acara Media Gathering True Wanderer di kawasan Ciawi-Puncak, Jawa Barat, baru-baru ini.

Di Depan Blogger, Menkeu Buktikan Daya Beli Masih Kuat

Pria periang ini lantas memberi beberapa saran dan tips untuk para kaum milenial yang ingin mencoba untuk menjadi travel blogger. Hal pertama yang harus dipahami adalah kemampuan dalam mengenal potensi diri sendiri.

"Karena seperti yang dibilang yang tadi, (yang ingin menjadi travel blogger) banyak. Ngambil foto apalagi travel pakai kamera apa pun karena landscape sudah bagus, makanya mau jepret gimana pasti bagus. Tapi gimana caranya kita itu berbeda dengan orang lain dengan cara kita tahu apa, nih, yang kita bisa jual," jelas dia.  

Punya Blog dan Ingin Hasilkan Banyak Uang, Ini Caranya

Dia pun menjelaskan bagi para pemula sebagai travel blogger bisa dari gaya penulisan, hingga cara pengambilan angel gambar. "Mereka harus cari tahu potensi dari diri sendiri bukan dari cara berpakaian mungkin atau apa tapi dari cara penulisan, cara ambil angel gambarnya itu," jelas dia.

Asoka Remadja

"Misalnya ambil contoh saya, saya kan pakai kain ini bukan gimmick tapi karena sudah nyaman segala macamnya dan untungnya itu, yang awalnya nyaman jadi brand identity terus jadi unik jadi bisa dijual. Nah, untuk first impression, gimana caranya stand out dari yang lain.”

Tidak hanya itu Anda pun harus mengembangkan potensi diri secara lebih konsisten.

"Once, sudah tau kembangin, sudah kembangin konsisten jangan cuman hanya sekali terus tiga bulan nggak ngapa-ngapain, tulis lagi," jelas Asoka.

Soal gaya penulisannya sendiri dia pun menyarankan agar para calon travel blogger bisa mencari referensi  penulisan di beberapa situs travelling.

"Saya itu sangat malas. Cuman di dunia ini enggak ada yang enggak bisa kalau kita enggak mau belajar, banyak baca, screening baca secara enggak langsung kita bisa tahu, kok, oh berrati cara jabarin tempat ini tuh gini-gini gitu," terang dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya