- Courtesy Tour de Bintan
VIVA – Kementerian Pariwisata telah menetapkan tahun 2018 sebagai tahun Visit Wonderful Indonesia. Seratus wonder event, serta sepuluh top event telah dipilih oleh kurator sesuai dengan kriteria untuk ditampilkan selama setahun ini.
Seratus acara ini akan mempertunjukkan keindahan alam dan keunikan budaya Nusantara Indonesia. Sepanjang Maret telah dijadwalkan empat festival besar yang akan digelar di sejumlah daerah di Indonesia.
Beberapa festival yang terselenggara ini mungkin bisa menjadi referensi berlibur Anda. Berikut ini beberapa jadwal atau agenda sepanjang bulan Maret.
1. Tour de Bintan
Event perlombaan sepeda tahunan yang sudah dilaksanakan selama tujuh tahun dan masuk rangkaian kualifikasi dari UCI GranFondo Dunia. Perlombaan sepeda ini terkenal dengan rute pemandangannya yang menakjubkan dari pemandangan pantai, hutan hijau lebat, dan desa-desa di kawasan Bintan. Penyelenggaraan tahun ini akan digelar pada tanggal 24 hingga 25 Maret 2018.
2. Festival Tidore East-West World Monument
Event yang digelar pada 23 Maret hingga 12 April 2018 di Tidore ini awalnya diselenggarakan sebagai peringatan hari jadi Tidore, dengan menampilkan kekayaan tradisi bahari dan rempah-rempah Maluku.
3. Bangka Culture Wave Festival
Festival ini telah terselenggara sejak tahun 2015 di Sungai Liat, Pangkal Pinang dan Munthok dalam bentuk pertunjukan berjalan dengan tema yang berbeda. Mulai dari Naga penyu, Akademi Budaya ChengHo Dunia hingga Ibu Bumi.
Tahun ini acara ini digelar pada 25 Maret hingga 5 April 2018. Mengambil momentum Chengbeng, festival ini digelar dengan tema Coming Home Celebration di Pantai Tongasuci Sungailiat Bangka. Selama dua pekan diselenggarakan pertunjukan seni, pameran instalasi, pelepasan penyu, bazar, pertemuan komunitas dan parade lampion.
4. Legu Gam, Keraton Ternate
Legu Gam atau pesta rakyat adalah event tahunan yang dilaksanakan oleh masyarakat adat Ternate melalui kesultanan Ternate pada waktu ulang tahun Sultan.
Pada event yang digelar 28 Maret hingga 13 April 2018 ini seluruh masyarakat adat Ternate yang berbeda di bawah kekuasaan kesultanan Ternate di Maluku Utara akan berkumpul di kedaton sultan, kemudian memberikan doa, kritikan, serta masukkan kepada Sultan. Pada event ini juga digelar berbagai atraksi budaya baik untuk ritual maupun sebagai penghibur kepada masyarakat.
