Strategi Pengembangan Destinasi Wisata

Tari Kabasaran Dukung Pariwisata Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA – Pariwisata dalam pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menjadi salah satu sektor unggulan atau leading pembangunan nasional. Untuk menyukseskan pembangunan pariwisata nasional, ada beberapa yang harus dibangun seperti pembangunan daya tarik wisata atau atraksi, prasarana, penyediaan fasilitas umum, pembangunan fasilitas pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat.

Sandiaga Uno Tegaskan Indonesia Aman Dikunjungi Wisatawan

Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dadang Rizki Ratman saat acara buka bersama di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta Pusat.

"Destinasi adalah ujung tombak pariwisata. Wisatawan datang pasti karena ada atraksi dan daya tarik," kata dia, Senin 4 Juni 2018.

Alam Indonesia Unik, Berpotensi Kembangkan Geopark Skala Dunia

Dia melanjutkan, untuk pembangunan destinasi pariwisata difokuskan pada sejumlah wilayah di antaranya 50 Destinasi Pariwisata Nasional), 88 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), dan 222 Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional (KPPN).

Sebagai penarik wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, pengembangan atraksi dilakukan meliputi daya tarik wisata alam, budaya, serta buatan.

Suku Baduy Ingin Lokasi Adatnya Hilang dari Peta Wisata Indonesia

Sementara itu, untuk mempermudah pergerakan wisatawan menuju destinasi pariwisata dilakukan peningkatan aksesibilitas berupa prasarana transportasi, sarana transportasi, dan sistem tranportasi.

Pada pengembangan amenitas destinasi pariwisata, fokus ditujukan pada pembangunan prasarana umum, penyediaan fasilitas umum, dan pembangunan fasilitas pariwisata. Bukan hanya fasilitas dan aksesibilitas, pengembangan masyarakat juga dianggap penting dalam streategi pengembangan destinasi pariwisata.

Pengembangan masyarakat tersebut meliputi, peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat dan peningkatan kesadaran dan peran masyarakat.

"Untuk menyediakan layanan bagi wisata diperlulan pelaku budaya yang berkualitas," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, pengembangan destinasi pariwisata haruslah bertujuan customer-centric strategy yang mencakup tiga hal. Pertama, customer satisfaction di mana wisatawan puas dengan destinasi wisata yang kita tawarkan. Kedua, customer retention/loyalty di mana wisatawan berkunjung kembali dan loyal dengan destinasi wisata kita. Ketiga, customer advocacy dimana wisatawan merekomendasikan destinasi wisata kita kepada wisatawan lain.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya