Serunya Berwisata Edukasi Penyu dan Mangrove di Pariaman 

Kawasan Konservasi Penangkaran Penyu dan Taman Wisata Mangrove di Pariaman
Sumber :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

VIVA – Kota Pariaman, Sumatera Barat pada masa pemerintah Hindia Belanda, merupakan salah satu kota pelabuhan penting di pantai barat Sumatera. banyak para pedagang dari India dan Eropa datang dan berdagang emas, lada dan berbagai hasil perkebunan dari pedalaman Minangkabau lainnya.

Indonesia Penghasil Emisi Karbon Terbesar di Dunia, Tanam Lebih Banyak Mangrove Bisa Jadi Solusinya

Sempat diduduki Belanda dan Jepang, tentu membuat kota pariaman banyak memiliki benda-benda peninggalan, dan cerita sejarah masa lampau. Hamparan laut yang luas dan gugusan pulau-pulau kecil nan indah, menjadi saksi bisu cerita kelam masa penjajahan di kota yang dikenal dengan kuliner Sala Lauk yang lezat. 

Sejak diresmikan sebagai kota otonom oleh Menteri Dalam Negeri, Hari Sabarno, pada tanggal 2 Juli 2002 silam, berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2002 tentang pembentukan kota Pariaman di Provinsi Sumatera Barat, Kota Pariaman pun berbenah diri. 

Iran Bantah Rudal Israel Meledak di Isfahan: Itu Drone yang Ditembak Jatuh

Memiliki kekayaan kuliner khas dan keindahan panorama alam Bahari, Pariaman yang saat ini sudah mematenkan diri sebagai salah satu kota destinasi wisata di Sumatera Barat, terus melakukan sejumlah terobosan guna menarik minat para wisatawan. 

Kawasan Konservasi Penangkaran Penyu dan Taman Wisata Mangrove, merupakan dua objek wisata andalan yang dimiliki oleh kota pariaman saat ini. Kedua objek wisata ini, tidak hanya menawarkan sejuta pesona dengan spot-spot foto yang instagramable. Namun juga diklaim mampu memberikan ilmu pengetahuan.

UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi Pemudik di Pekalongan

Jadi, bagi Anda yang menginginkan buah hati dapat mengenal jenis-jenis penyu, dan hutan mangrove, berikut dengan fungsinya, maka tak salah jika berkunjung ke kota Pariaman. Selain dapat melihat secara langsung, pengunjung juga dapat mengetahui detail tentang jenis penyu dan mengrove yang ada di sana. 

Saat ini, selain menyediakan lahan dan mempromosikan dua objek destinasi edukasi tersebut, pemerintah setempat juga membuka peluang kepada pihak ketiga untuk ikut serta dalam pengembangannya. 

PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) I Sumatera Bagian Utara, melalui program Bina Lingkungan CSR dan SMEPP, menggelontorkan sejumlah uang guna membangun Shelter Kolam 1 Penetasan penyu kepada UPTD Konservasi Penyu DKP Kota Pariaman. 

Tak hanya itu saja, mendengar kabar ada rencana pengembangan terhadap kawasan hutan mangrove yang hampir mati. Pertamina menanam 10.000 batang mangrove di kawasan hutan mangrove, yang berada di Desa Apar, Pariaman. 

"Ini upaya PT Pertamina dalam ikut serta melestarikan mangrove dengan cara rehabilitasi hutan mangrove dari mulai menambah jenis mangrove, penanaman, dan perawatan lahan yang masih kosong, serta membuat akses jalan yang ke areal hutan mangrove, sehingga masyarakat dapat merasakan suasana hutan mangrove," kata Operation Head DPPU Minangkabau, Ridwan. 

Ikuti Tren Milenial

Ketua Tabuik Diving Club (TDC) Kota Pariaman, Aksa Prawira, ketika ditemui di lokasi mangrove, Minggu 29 Juli 2018 menyebutkan, kawasan mangrove ini bisa dikatakan hampir punah, lantaran banyak masyarakat setempat mengambil dan memanfaatkan kayu mangrove sebagai bahan kayu bakar. 

Tak ingin kawasan mangrove ini punah lanjut, pihaknya kemudian menyulap kawasan ini menjadi objek wisata. Konsepnya, mengikuti tren kaum milenial yang hobi berswafoto. Didukung oleh pemerintah setempat dan Pertamina, kawasan mangrove ini kemudian menjadi salah satu kawasan menarik dikunjungi wisatawan. 

"Kita bangun jembatan treking mangrove sepanjang 50 meter dengan bantuan dana CSR Pertamina. Ke depan pembangunan jembatan treking ini akan dilanjutkan, juga akan ada menara pengamatan burung," kata Aksa. 

Program treking, serta wisata edukasi mangrove ini, kata Aksa, bukan hanya sekadar menambah daftar jumlah objek wisata yang ada di Pariaman. Namun juga merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan dan melestarikan ekosistem wilayah pesisir, dan pulau-pulau kecil yang dimiliki Pariaman.  

Nah, bagi Anda para pelancong, tak rugi rasanya jika menyempatkan diri berkunjung ke Pariaman. Selain dapat menambah wawasan dan menikmati keindahan panorama alamnya, lidah Anda juga akan dimanjakan dengan sajian kuliner yang memiliki cita rasa tinggi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya