- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA – Pemerintah menargetkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Candi Borobudur mencapai dua juta orang pada 2019.
Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Bisma Jatmika Tisnasasmita, mengatakan selain ke Borobudur wisman juga bisa menikmati lokasi wisata lain di sekitar wilayah Yogyakarta, Solo, dan Semarang.
“Wisman yang datang ke Borobudur ditargetkan dua juta orang, sudah termasuk kunjungan untuk Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang),” kata Bisma dalam seminar Tantangan dan Strategi Pengembangan Destinasi Pariwisata Borobudur di Pusat Studi Pariwisata Universitas Gajah Mada, Senin 30 Juli 2018.
Menurutnya sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata nasional, Borobudur menjadi tujuan bagi wisman untuk berkunjung ke Indonesia. Untuk mencapai target jumlah dua juta pengunjung mancanegara tidak mudah, karena diperlukan penyediaan infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas destinasi wisata di Yogyakarta, dan Jawa Tengah.
“Fokus pemerintah saat ini pada penyediaan infrastruktur terutama jalur tranportasi dan interkoneksi antardestinasi pariwisata,” katanya.
Selain itu, kata Bisman, pemerintah berencana akan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan dengan menggunakan anggaran negara dibantu Bank Dunia.
”Hal itu dilakukan untuk meningkatkan indeks kompetitif pariwisata,” katanya
Menurutnya salah satu kendala dalam pengembangan Borobudur sebagai kawasan strategis pariwisata nasional adalah meningkatkan aksesibilitas dan transportasi.
“Adanya kendala konektivitas antardestinasi melalui jalan darat, kurang lancar saat akhir pekan. Sementara akses lewat laut kurang memadai untuk kapal pesiar,” katanya.
Saat ini strategi pemerintah yang tengah dilaksanakan, pembangunan tol Bawean Yogya dan Solo, pembangunan kereta bandara Adi Sumarmo ke stasiun Balapan, mendorong keberadaan mobile hotel, dan pembangunan terminal khusus kapal pesiar di pelabuhan Tanjung Mas Semarang.
