Ribuan Warga dan Wisatawan Yogyakarta Nikmati Kopi Gratis

Prawiro Coffee Festival
Sumber :
  • VIVA/Daru Waskita

VIVA – Ribuan warga Yogyakarta dan wisatawan menyerbu gelaran Prawiro Coffee Festival#2 menyambut peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 73, Kamis petang 16 Agustus 2018. Para warga dan wisatawan ini menikmati secangkir kopi gratis dari 100-an lapak kopi yang disiapkan oleh panitia.

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Ketua Panitia PCF#2 Anggi Dita mengatakan tahun ini Komunitas Kopi Nusantara tetap akan membagikan gratis ribuan cup kopi dari berbagai daerah di Indonesia, mulai Sumatera hingga Papua.

"Saat ini sudah terdaftar 90-an pegiat kopi yang menyatakan diri akan ikut ambil bagian membagikan kopi andalan mereka," katanya.

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

Anggi mengatakan tahun ini peserta dari berbagai daerah mulai dari Yogyakarta Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, hingga Bali. Peserta PCF#2 adalah pelaku bisnis kopi, coffee shop, petani kopi hingga bisnis industri ikutannya.  

"Sumatera misalnya muncul kopi-kopi asal Aceh, Medan, Palembang, dan Lampung yang dibawa para pegiat dari daerah asalnya. Dari Jawa, kopi andalan daerah Cianjur, Puntang, Wonosobo, Temanggung, Karangnyar, Pacitan, Malang, dan sekitarnya. Selain itu masih ada kopi Bali, Madura, hingga kopi Papua yang terkenal dengan kopi Arabikanya," katanya.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Menurutnya PCF#2 dimulai sejak pukul 10.00 WIB hingga 21.30 WIB. Namun ribuan kopi gratis dibagikan mulai pukul 15.30 hingga pukul 18.00 WIB.

"Ada empat panggung yang tersebar mulai dari depan Hotel Metro hingga depan Hotel Pandanaran. Acara macem-macem ada hiburan berupa dari penampilan dari berbagai kelompok seni  dan para seniman sketsa, diskusi kopi, serta bagi-bagi hadiah. Kali ini Sanggar KPK yang beranggotakan pelaku seni di Yogyakarta juga akan menyumbang pentas pertunjukan rakyat berupa kethoprak," katanya.

Anggi mengatakan acara tahun ini lebih pagi karena dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Namun tetap kopi gratis akan dimulai di sore hari.

"Ya pagi sudah mulai jualan on selling mulai pukul 10 pagi sampai nanti sorenya kita mulai bagi kopi gratis," katanya.

PCF#2 selalu identik dengan tirakatan yang merupakan kerja sama dengan warga setempat, di Kampung Prawirotaman dan Karangkajen, Jogjakarta. Seperti tahun lalu acara tirakatan akan ada momen menyanyikan lagu Indonesia Raya.

"Nanti ada satu momen dimana saat tirakatan itu akan nyanyi secara bersama-sama antara masyarakat dengan peserta yang datang dari berbagai daerah ini. Ini membuktikan kenusantaraan para komunitas kopi nusantara. Bahwa melalui kopi, kenusantaraan akan muncul dari para anggota komunitasnya. Bahwa kopi kita terbaik dari berbagai daerah makanya kita harus bersatu saling membantu jika ada yang sedang membutuhkan bantuan," katanya.

Donasi Lombok dan Tos bareng

Anggi mengatakan PCF#2 akan berbeda dengan dengan tahun sebelumnya. Sebab akan ada pengumpulan donasi untuk korban gempa bumi di Lombok beberapa waktu lalu.

"Kami sebagai komunitas yang cinta kopi dan nusantara maka kami peduli dengan korban gempa bumi Lombok. Jadi nanti setiap blok di sepanjang Prawirotaman ini akan ada kotak donasi bagi saudara-saudara kita di Lombok. Memang ada pembagian kopi gratis tapi bagi yang ingin menyumbang dari acara kopi ini maka kita sepaham dan sama-sama peduli. Kopi kita taetep gratis tapi bagi yang ingin donasi ya monggo," katanya.

Dalam acara ini Anggi menyebut akan ada moment spesial yaitu tos kopi bareng. Dimana para peserta, pengunjung dari masyarakat akan bareng-bareng mengangkat cup mereka.

"Ya pukul 17.30 WIB kita ada tos bareng, temanya Angkat Cup mu Untuk Kopi Nusantara," katanya.

Tos bareng ini memiliki pesan dan tujuan yang jauh kedepan. Bahwa melalui PCF#2 ini dapat mendorong terwujudnya sebagai kota wisata sekaligus menjadi rintisan terwujudnya Yogyakarya sebagai kota wisata kopi. 

"Merajut kopi nusantara, nanti wakil dari Banyuwangi ada pelaku wisata di Banyuwangi menggunakan kemunitas kopi untuk wisata kopi," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya