Siap-siap Menyaksikan Semaraknya Festival Tabuik di Pariaman

Dokumentasi festival budaya Tabuik di Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andri Mardiansyah

VIVA – Untuk sekian kalinya, Kota Pariaman bakal dibanjiri ratusan ribu wisatawan. Seluruh wisatawan bakal memadati area Pantai Gondoriah untuk melihat langsung puncak Festival Tabuik 2018.

Pablo Benua Siap Pasang Badan dan Biayai Operasional Al Zaytun

Acara tahunan ini akan diselenggarakan pada 11 hingga 23 September 2018 dengan 10 rangkaian prosesi kegiatan yang dimulai dengan prosesi maambiak (mengambil) tanah, maambiak batang pisang, maatam (ekspresi kesedihan), maradai (mengundang simpati), maarak (mengarak) jari-jari, maarak saroban, tabuik naik pangkek, mahoyak tabuik dan puncaknya tabuik dibuang.

Festival Tabuik sendiri, merupakan ritual upacara atau kegiatan dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, cucu Nabi Muhammad SAW, yang dilakukan oleh masyarakat Kota Pariaman. Di Festival Tabuik ini, akan menggambarkan kembali suasana Pertempuran Karbala, yang terjadi pada tanggal 10 Muharram, tahun ke-61 dari kalender Islam.

Saling Ejek, Rombongan Pawai Obor 1 Muharram Bentrok

Pertempuran pada masa itu terjadi antara pendukung dan keluarga dari cucu Nabi Muhammad SWA, yakni Husain bin Ali dengan pasukan militer yang dikirim oleh Yazid bin Muawiyah, Khalifah Bani Umayyah. Sejak tahun 1982 silam, Festival Tabuik ini selalu diselenggarakan oleh masyarakat Kota Pariaman sebagai bentuk penghormatan dan mengenang perjuangan dan Husain Bin Ali.

Seiring berkembangnya zaman, Festival Tabuik tidak lagi hanya sekadar bentuk kegiatan memperingati Asyura, gugurnya Imam Husain, namun sudah menjadi bagian dari kalender event pariwisata Sumatera Barat. Karena itu, meski prosesi ritual awal dimulai pada 1 Muharram, namun pelaksanaan acara puncaknya dari tahun ke tahun terus berubah, tidak lagi harus jatuh pada tanggal 1 Muharram, melainkan menyesuaikan dengan kondisi terkini.

Momentum 1 Muharram 1445 H, PPP Ajak Kader Lebih Dekat ke Masyarakat

Biasanya puncak perayaan akan diselenggarakan pada hari libur dengan harapan mampu menyedot minat wisatawan untuk datang. Pada akhirnya, festival ini akan mendukung perekonomian warga setempat.

Dokumentasi festival budaya Tabuik di Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada 2016.

"Saat ini, persiapan kita sudah matang, sudah pada tingkat pelaksanaan. Insya Allah prosesi Tabuik dimulai tanggal 11 dan berakhir tanggal 23 September," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman, Elvis Chandra, Jumat, 7 September 2018.

Pemerintah Kota Pariaman menargetkan sebanyak 450 ribu pengunjung, terutama saat prosesi puncak, yakni Tabuik dibuang ke laut. Diketahui, Tabuik di Kota Pariaman terdiri dari dua macam, yakni Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Kedua tabuik ini berasal dari dua wilayah yang berbeda di Kota Pariaman.

Sebelum dibuang ke laut, Kedua Tabuik akan diarak dari tugu Tabuik di tengah kota menuju Pantai Gondoriah. Di Pantai Gondoriah ini, pengunjung akan melimpah menyaksikan prosesi tersebut.

Bagi pedagang kuliner, festival ini merupakan berkah. Bagaimana tidak, ratusan ribu pengunjung bakal meronggoh kocek untuk mencicipi setiap kuliner yang dijual.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya