Tabebuya Pink Merekah, Kota Surabaya Serasa Jepang

Tabebuya merekah di Jalan Mayjen Sungkono Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis pagi, 28 November 2018.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA – Pekan ini Kota Surabaya, Jawa Timur, tengah jadi sorotan. Di media sosial, warganet ramai-ramai mengobrol tentang pemandangan warna pink karena mekarnya bunga-bunga tabebuya di beberapa titik jalan utama Kota Pahlawan. Karena mirip bunga Sakura, ada yang bilang berada di bawah rindangnya tabebuya serasa di Jepang.

Krisis Populasi Jepang: Setengah Perempuan Muda Hilang di 40 persen Wilayah pada 2050

VIVA mencoba berjalan-jalan pada Kamis pagi, 28 November 2018, di beberapa titik jalan utama Surabaya yang disebut-sebut dipenuhi tumbuhan tabebuya, yakni di Jalan Mayjen Sungkono, Jalan Raya Darmo, Jalan Gubernur Suryo, sekitar Balai Kota Surabaya di Jalan Walikota Mustajab, dan Jalan A Yani.

Dari semua jalan yang dilintasi, hanya di Jalan Mayjen Sungkono tampak lebih banyak. Lokasinya tak jauh dari kantor Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya. Di sana, pohon-pohon tabebuya tumbuh di atas trotoar, berderet sepanjang kira-kira seratus meter. Sepanjang itu, pemandangan didominasi warna pink.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Sementara di Jalan Ciliwung, Jalan Raya A Yani, Darmo, Basuki Rahmat, Gubernur Suryo, hingga di sekitar Balai Kota Surabaya di Jalan Walikota Mustajab, tabebuya tak terlihat mendominasi. Ada sih satu-satu pohon tabebuya, itu pun tak banyak dan berpencar-pencar, berbaur dengan pepohonan lain. Jauh dari kesan taburan bunga sakura di Jepang.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Aditya Wasita, menjelaskan bahwa bunga tabebuya adalah bunga asal Brasil yang sudah diadaptasikan dengan iklim Indonesia. Bersama jenis bunga lain, Pemerintah Kota Surabaya gencar menanami kota dengan tabebuya sejak tahun 2010.

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

"Beli bibitnya dari Malang. Musim berbunganya hingga sampai gugur antara September sampai November. Jenis warna bunganya juga banyak ada warna ungu, putih, pink, merah dan kuning," kata Aditya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Alasan keindahan bukan tujuan utama Pemkot menanam Tabebuya. Tanaman ini merupakan tanaman pelindung yang berfungsi menyerap polusi. Faktor lain dipilihnya Tabebuya untuk menghias kota ialah mudahnya perawatan. "Pohon Tabebuya juga kuat dan akarnya tidak merusak pedestrian," ujar Aditya.

Pemandangan Gunung Kembang, Wonosobo, Jawa Tengah.

Nyamannya Naik Gunung Terbersih di Indonesia

Menghirup udara segar plus menikmati indahnya alam pengunungan, kebersihan menjadi salah satu faktor terpenting. Dan paket lengkap itu bisa ditemukan di Gunung Kembang.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024