Ada Pasar Menggiurkan di Balik Sektor Wisata Muslim

Wisatawan muslim
Sumber :
  • Instagram.com/thinkfashionco

VIVA – Ditetapkannya Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai destinasi pariwisata paling ramah terhadap wisatawan muslim oleh Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) menjadi pintu pembuka untuk mengembangkan destinasi wisata Muslim Indonesia menjadi yang utama di dunia. 

4 Wisatawan yang Terseret Air Bah di Baubau Ditemukan Meninggal

Bukan tanpa alasan tentunya Kementerian Pariwisata melirik potensi wisata satu ini. Menurut Fazal Bahardeen, CEO CrescentRating & HalalTrip, dalam peluncuran IMTI 2018 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, kantor Kementerian  Pariwisata (Kemenpar), beberapa waktu lalu, wisatawan muslim merupakan satu dari tiga konsumen terbesar di industri pariwisata setelah China dan India, jumlahnya pun diprediksi terus meningkat dari tahun ke tahun. 

"Traveler muslim tahun 2000 -25 juta orang, 2010- 98 juta orang, 2017 -131 juta orang, dan 2020 -158 juta orang, jumlah tersebut diramalkan menghabiskan USD 300 miliar tahun 2026, itulah kenapa penting untuk fokus di pasar ini seperti pasar China dan India," ujarnya. 

Uji Coba Masuk Bali Tanpa Karantina Mulai 14 Maret, Ini Ketentuannya

Menurutnya, Indonesia memiliki potensi besar di bidang ini untuk terus genjot peringkatnya ke posisi pertama. Keindahan alam, dan budaya yang ada di Indonesia merupakan faktor penting untuk memikat hati wisatawan mancanegara. 

"Dengan posisinya sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki infrastruktur inti dan juga lingkungan yang dapat memenuhi kebutuhan wisatawan muslim. Wawasan IMTI2018 akan memungkinkan daerah-daerah di Indonesia untuk membangun kekuatan mereka sehingga dapat  memenuhi kebutuhan wisatawan muslim dengan lebih baik," ungkap Fazal.

Satpol PP DI Yogyakarta: Kepatuhan Wisatawan Pakai Masker Rendah

Hal tersebut terbukti dengan perkembangan progresif yang diperlihatkan Indonesia dalam Global Muslim Travel Index (GMTI), di mana posisi Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun GMTI digelar. Selama empat tahun GMTI digelar, Indonesia menempati posisi enam pada tahun 2015, naik di peringkat 4 tahun 2016, dan kini menjadi peringkat kedua

Seperti diketahui sebelumnya, Kemenpar bekerja sama dengan Crescentrating–Mastercard meluncurkan program IMTI untuk menentukan peringkat destinasi wisata halal di Indonesia yang paling ramah terhadap wisatawan muslim dengan kriteria yang ditetapkan sebagaimana yang digunakan oleh Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) yang meliputi 4 area strategis yakni access, communications, environment and services.

Ada 10 provinsi yang termasuk dalam indeks (IMTI) tahun ini yakni Aceh, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Lombok (Nusa Tenggara Barat). Dari 10 destinasi tersebut  IMTI menetapkan Lombok berada di peringkat pertama kemudian diikuti Aceh dan Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya