Pengalaman Mengesankan Masuk ke Dalam Patung Garuda Wisnu Kencana

Patung Garuda Wisnu Kencana
Sumber :
  • instagram.com/gwkbali

VIVA – Tak ada yang bisa menggambarkan kemegahan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, Bali, selain decak kagum. Hal itulah yang dirasakan VIVA begitu menginjak pintu masuk patung yang menjulang setinggi 121 meter itu.

Pembangunan Jalan Kelok 18 di Jalur Lingkar Selatan akan Berdampak ke Pariwisata Gunungkidul

Patung Dewa Wisnu begitu gagah menunggangi garuda yang sayapnya membentang lebar. Patung yang pengerjaannya melalui proses panjang dan rumit ini memang pantas dijadikan ikon pariwisata Bali di masa datang.

Setelah tahap pembangunan yang memakan waktu sekitar lima tahun pada 22 September 2018, patung yang disebut mengalahkan tinggi patung Liberty di Amerika Serikat ini akhirnya diresmikan. Namun, hingga awal tahun 2019, pengunjung masih belum diperkenankan masuk ke dalam bangunan patung.

Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia, Kemnaker Gelar Business Meeting Sektor Pariwisata

Beruntung, VIVA mendapat kesempatan memasuki bangunan 23 lantai itu. Dari pintu masuk, Anda akan disambut dengan bentangan karpet merah yang akan memandu Anda menuju ke dalam gedung. Sambil berjalan, Anda bisa sekalian melihat bagaimana proses pembangunan patung ini mulai dari perencanaan hingga tahap awal pembangunan melalui foto-foto yang dipajang di dinding sisi kanan dan kiri.

Lantai 23 merupakan bagian bahu dari patung Dewa Wisnu. Di sini, Anda bisa melihat lebih jauh berbagai proses pengerjaan patung GWK.

Siap Mendunia, Bohemia Fashion Week Pertemukan Desainer Lokal Bali dengan Rusia dan Armenia

Corporate Planning Division Head PT Alam Sutera Realty Tbk Gunawan Sjahjady mengatakan, patung Wisnu merupakan karya seni dari seniman I Nyoman Nuarta. Kemudian, di tahun 2013, PT Alam Sutera Realty Tbk ikut bergabung dalam proyek pembangunan keseluruhan patung.

"Kami bersyukur bisa ikut bergabung, berpartisipasi, karena ada teknologinya karena strukturnya susah," ujar Gunawan kepada VIVA di Bali, beberapa waktu lalu.

Pondasi patung dibuat dari beton yang mampu menahan beban hingga 3.000 ton. Untuk menghindari retakan saat pengecoran, Gunawan mengatakan, dibutuhkan es balok hingga 43.024 untuk menetralkan suhu yang terus meningkat.

"Konsultan dalam tim merekomendasikan untuk mendinginkan supaya bentuk betonnya bagus," kata Gunawan.

Dia menjelaskan, patung orisinal yang dibuat Nyoman Nuarta hanya setinggi tiga meter saja. Namun, dengan kreativitas tim, patung yang sudah terbentuk sekarang diterjemahkan ke dalam format autocad. Setelah itu, patung dibagi menjadi tiga segmen. Pengerjaannya dilakukan di Bandung dan setelah jadi, patung disusun menggunakan crane. Lebih dari 1.000 pekerja terlibat dalam konstruksi patung GWK.

Bangunan ini juga dirancang tahan gempa dan angin hingga kekuatan 2,5 kPa, yang merupakan perkiraan angin terburuk hingga 100 tahun ke depan. Selain dapat menyimak semua informasi mengenai pembangunan GWK, di lantai ini juga terdapat jendela pantau di mana Anda bisa memandang wilayah Jimbaran, Nusa Dua hingga bandara I Gusti Ngurah Rai.

Di beberapa sudut juga dipasang lantai kaca yang memperlihatkan rangka-rangka beton kokoh yang menopang patung GWK. Jika Anda cukup berani, Anda bisa mencoba berdiri di atas sambil memandang bagian dalam bangunan patung.

(msf)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya